Iklan RBTV

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Ultimatum Pelindo, Pengelolaan Pelabuhan Akan Diambil Alih Pemprov

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Ultimatum Pelindo, Pengelolaan Pelabuhan Akan Diambil Alih Pemprov

--

BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyebut, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, akan memfasilitasi penyelesaian pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Agar ke depannya seluruh pihak bisa satu persepsi terkait administrasi di Pelabuhan Pulau Baai. 

BACA JUGA:Ini Deretan Mantan Sekda yang Jadi Pejabat Pemprov Bengkulu, Tercatat Ada 6 Orang

Saat ini kapal keruk besar sudah berlayar menuju Bengkulu, untuk mengeruk kawasan alur Pelabuhan yang dangkal. Sementara ini pengerukan masih menggunakan alat seadanya dengan Excavator, Bulldozer dan Kapal Keruk Kecil, Nara. 

Ditambahkan Gubernur Helmi, dirinya memberi waktu kepada Pelindo untuk menyelesaikan kondisi darurat pendangkalan alur Pulau Baai. Namun jika tak kunjung tuntas pada Mei mendatang, maka Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengambil alih pengelolaan pelabuhan. 

BACA JUGA:Ini Deretan Mantan Sekda yang Jadi Pejabat Pemprov Bengkulu, Tercatat Ada 6 Orang

“ Terkait pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, saya sudah berkomunikasi dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, jadi dipastikan mereka akan memfasilitasi penyelesaiannya, nfo terakhir kapal keruk besar sudah berlayar ke Bengkulu. Nantinya pengerukan masih menggunakan alat seadanya. Khusus Pelindo saya beri waktu untuk menyelesaikan kondisi darurat, jika belum kunjung ada tindakan maka akan kita ambil alih,”ujar Helmi Hasan.

Untuk diketahui, pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, dampaknya selain kapal-kapal besar tidak bisa merapat, juga kapal tangker milik Pertamina tidak bisa bersandar ke Pelabuhan untuk bongkar BBM, hal ini berefek bpada pendistribusian BBM ke SPBU di seluruh wilayah Provinsi bengkulu. 

BACA JUGA:Mutasi Pejabat Pemprov Bengkulu, Wagub Mian: Ini Kloter Pertama

Selain itu suplay logistik ke Pulau Terluar, Enggano dan pengeluaran barang hasil bumi dari pulau tersebut juga terdampak. Untuk mengatasinya beberapa waktu lalu warga terpaksa menggunakan kapal nelayan untuk mengangkut logistik. 

 

Siska Harliana

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait