Cerita Pedagang Bendera Musiman di Seluma, Banyak yang Cari Bendera One Piece
Pedagang bendera mengaku banyak masyarakat yang mencari bendera one piece--
SELUMA, RBTVDISWAY.ID - Bulan Agustus identik dengan pedagang bendera musiman, yang biasa menjajakan dagangannya di emperan atau di trotoar jalan.
Hal ini seperti yang dilakukan Samsul Mudarip alias Arif (30) warga asal Lampung, yang mengaku sudah genap 2 tahun menjalankan profesinya sebagai pedagang bendera musiman di depan alun-alun pusat Kota Tais atau tepatnya di depan Disparpora Kabupaten Seluma.
Ia mengaku berbagi tugas dengan kakaknya yang juga berjualan bendera di Kota Manna Bengkulu Selatan.
Bendera yang dijualnya merupakan milik pengusaha asal Garut Jawa Barat, yang tinggal bertetanggaan di Lampung, dan ia berbagi hasil dari keuntungan jualannya.
BACA JUGA:Apakah Pinjaman KUR BCA akan Dihapus jika Nasabah Meninggal Dunia? Ini Jawabannya untuk Ahli Waris
Selama 7 hari, ia mengaku sepi pembeli bendera merah putih, karena pengaruh cuaca penghujan sejak beberapa hari terakhir.
Bingungnya lagi, setiap warga yang datang ke lapaknya, justru banyak yang tanya bendera One Piece yang sedang fenomenal saat ini.
Namun ia tidak mau ikut-ikutan tren, karena tidak ingin mencari masalah di tanah perantauan.
"Iya bang lagi sepi pembeli bendera merah putih, tapi saya malah bingung warga sini banyak yang nanyain bendera One Piece yang lagi viral, tapi saya tidak mau ikut-ikutan, takut kena masalah, kita jauh-jauh mengais rejeki buat keluarga di Lampung," tutur Arip.
BACA JUGA:Cara Ajukan KUR Mandiri 2025 Rp18 Juta Tanpa Jaminan untuk UMKM
Sementara itu, bagi sejumlah warga yang mencari bendera One Piece mengaku bukan berarti tidak mencintai tanah air, namun karena prihatin dengan kondisi negara yang APBN-nya terus defisit, tetapi koruptor dan pajak kian meningkat.
"Saya bukan berarti tidak mencintai tanah air, merah putih itu terlalu suci, bendera One Piece itu ungkapan kekecewaan saja terhadap negara yang katanya kaya raya tapi APBN terus defisit tapi koruptor dan pajaknya terus mencekik," ujar salah seorang warga, Usman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


