Dedy Wahyudi: Program Gempala Kota Bengkulu akan Pecahkan Rekor MURI

BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Walikota Bengkulu Dr. Dedy Wahyudi S.E., M.M bersama Wakil Walikota Ronny PL Tobing S.H dan seluruh jajaran Pemkot Bengkulu mulai melaksanakan gerakan menanam 10 ribu pohon kelapa (Gempala) di kawasan Pantai Panjang.

BACA JUGA:Menantu Tikam Mertua 4 Liang, Kejadian di Ujan Mas Kepahiang

Untuk hari ini, Jumat (8/8) Walikota melakukan penanaman pohon besar yang telah berbuah dengan menggunakan alat berat. Sementara itu, penanaman bibit kelapa serentak akan dilaksanakan pada Senin (18/8), bertepatan pada hari libur nasional.

Melalui gerakan ini, Walikota BDW menargetkan masuk rekor MURI dan penanaman pohon kelapa serentak ini dilakukan di kawasan pantai sepanjang 7 Km dan baru pertama kalinya di dunia.

BACA JUGA:Selamat, Mashudi Jabat Direktur Pemberitaan dan Jaringan Disway Group

“Nah, kami lagi komunikasi nanti pihak MURI datang ke sini juga. Di dunia ini belum pernah ada menanam pohon terpanjang dan terbanyak serentak, dari Pasir Putih sampai ke Kota Tuo Pasar Bengkulu ini menanamnya,” pungkas Walikota.

Untuk pelaksaan pada Hari-H pun Walikota turut memberi penjelasan.

“Kita pagi-pagi kumpul seluruh di Kota Bengkulu ini menggunakan pakaian nuansa merah dan putih. Dan nanti dari Kualo sampai ke Pasir Putih itu ribuan warga berkumpul untuk menanam. Masing-masing itu menanam. Misal pak asisten membawa bibit, maka pak asisten menanam bibitnya,” ucap Walikota.

BACA JUGA:Kantor Leasing PT. Mandiri Utama Finance Digeledah Polda Bengkulu

Setelah gerakan ini sukses dan menghasilkan, bukan tak mungkin ketika orang pergi atau berkunjung ke pantai bisa memetik buah kelapa sendiri.

“Bisa jadi nanti orang ke Pantai Panjang petik kelapa sendiri, para pedagang menyediakan parangnya saja. Atau, bisa jadi sekarang harga kelapa 15 ribu nanti menjadi Rp 5 ribu,” tuturnya.

BACA JUGA:Gebyar Kemerdekaan, Buruan Ambil Promo Pertamina Dex, Siapa Cepat Dia Dapat!

Agar pohon kelapa terus memberi manfaat, Dedy meminta masyarakat dan para pedagang untuk sama-sama memelihara dan menjaganya.

“Mari kita rawat. Soal rezeki, Insya Allah yakinlah rezeki tidak akan tertukar. Jadi maksud saya, ini kelebihan bagi pedagang di sini. Ia punya pohon kelapa. Anggap punya dia sendiri, maka dirawat, bukan kami yang mau. Kalau bebuah idak apo ambilah,” jelasnya.

Sumber: