Profil Ratu Sirkit, Sang Ibu Suri yang Hidup untuk Rakyat Thailand Meninggal Dunia

Masa mudanya diwarnai perjalanan lintas benua. Saat Perang Dunia II berkecamuk, ia sempat bersekolah di Bangkok. 

Setelah perang usai, keluarganya pindah ke Perancis karena sang ayah ditugaskan sebagai duta besar. 

Di sanalah, takdir mempertemukannya dengan Raja Bhumibol Adulyadej, yang kala itu sedang menempuh studi di Lausanne, Swiss.

Hubungan mereka tumbuh perlahan. Sang raja kerap berkunjung ke Paris hanya untuk menemuinya. 

Saat Raja Bhumibol mengalami kecelakaan mobil di Lausanne pada 1948, Sirikit setia mendampingi selama masa pemulihan. Hubungan mereka pun makin erat.

Pada 12 Agustus 1949, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-17, Raja Bhumibol melamarnya dan menghadiahkan cincin berlian sebagai simbol cinta abadi. 

Setahun kemudian, pada 28 April 1950, keduanya menikah di Istana Sa Pathum, hanya beberapa hari sebelum upacara penobatan resmi Raja Bhumibol. Sejak saat itu, Sirikit menerima gelar Ratu Sirikit Phra Borommarachini.

Pasangan ini dikaruniai empat anak yakni Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi, Raja Maha Vajiralongkorn (Rama X), Putri Maha Chakri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn Walailak.

BACA JUGA:iQOO Z10R, Si Penantang di Kelas Menengah Harga Rp 3 Jutaan tapi Rasa Premium Rp 5 Juta! Ini Spesifikasinya

Dedikasi dan Pengabdian Seorang Ratu

Sebagai permaisuri, Ratu Sirikit dikenal bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena pengabdiannya terhadap rakyat. 

Ia aktif memperjuangkan pelestarian budaya, pengembangan ekonomi masyarakat, serta pemberdayaan perempuan pedesaan. 

Salah satu warisannya yang paling terkenal adalah The SUPPORT Foundation, lembaga yang memberdayakan perempuan di desa-desa untuk membuat tenun, bordir, dan kerajinan tangan khas Thailand.

Pada tahun 1956, ketika Raja Bhumibol menjalani masa kebhiksuan selama beberapa bulan, Sirikit ditunjuk sebagai Wakil Raja (Regent) menjadikanaya wanita pertama di era modern Thailand yang memegang posisi tersebut. 

Satu tahun kemudian, ia secara resmi memperoleh gelar Somdet Phra Borommarachininat, atau “Ratu dari Kerajaan Thailand.”

Sumber: