Amerika Resmi Ikut Campur, Iran Semakin 'Menggila' Tembakan 20 Rudal ke Israel
Bangunan di Israel yang hancur terkena rudal Iran--
"Ini adalah momen bersejarah bagi AS, Israel, dan dunia. Iran sekarang harus setuju untuk mengakhiri perang ini," tulis Trump di Truth Social.
“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat berhasil di tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat sekarang berada di luar wilayah udara Iran," lanjut Trump.
"Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini," imbuh Trump.
Organisasi Energi Atom Iran mengecam pengeboman AS terhadap situs nuklirnya, dalam reaksi resmi pertama yang keras yang tidak sampai menjanjikan serangan balik.
BACA JUGA:Rudal Iran Kembali Mendarat di Israel, Amerika Serikat Takut Ikut Campur, Israel Bakal Ditinggal?
"Setelah serangan brutal oleh musuh Zionis selama beberapa hari terakhir, situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan menjadi sasaran serangan brutal pada dini hari tadi tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional," kata badan negara itu.
"Tindakan ini, yang melanggar norma-norma internasional, sayangnya terjadi di bawah ketidakpedulian atau bahkan keterlibatan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)."
"Musuh Amerika, melalui pernyataan publik presiden AS di media sosial, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap situs-situs ini... Masyarakat global diharapkan mengutuk tindakan-tindakan melanggar hukum yang berakar pada logika rimba belantara ini dan mendukung Iran dalam menegaskan hak-haknya yang sah," tambahnya.
BACA JUGA:Kena Mental Wilayahnya Terus Dibombardir Iran, Walikota Israel Menyerah Minta Perang Disudahi
"Organisasi Energi Atom Iran meyakinkan bangsa Iran yang agung bahwa terlepas dari konspirasi jahat musuh, mereka tidak akan membiarkan pengembangan industri nasional ini yang dibangun di atas darah para martir nuklir kita dihentikan, berkat dedikasi ribuan ilmuwan dan pakar yang revolusioner dan termotivasi."
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


