Heboh Awan Pelangi, Videonya Sudah Ditonton 154 Juta kali, Apakah Tanda Kiamat?
Penampakan awan pelangi yang mengundang berbagai pertanyaan--
"Pembentukan awan pileus langka yang menutupi awan kumulus umum terjadi. Ini merupakan indikasi bahwa awan yang lebih rendah meluas ke atas dan mungkin berkembang dengan baik menjadi badai," demikian penjelasan dari NASA.
Kemunculan awan pileus di China bukan kali pertama ini terjadi. Baru tahun lalu, tepatnya 6 September 2022, awan gelap dengan 'lapisan warna-warni' terlihat di Pu'er, Provinsi Yunnan.
Menurut World Meteorological Organization, awan pileus adalah awan dengan luasan horizon kecil berupa tudung atau topi di atas puncak atau melekat pada bagian atas awan cumuliform.
BACA JUGA:Ulet, 7 Shio Ini Tidak akan Menyerah Sebelum Menjadi Orang Kaya
Awan cumuliform adalah awan yang berbentuk gumpalan-gumpalan seperti kapas, seperti awan cumulus atau cumulonimbus.
Awan pileus sering disebut sebagai awan aksesoris karena hanya muncul sebagai pelengkap dari awan utama di bawahnya. Awan ini biasanya tidak bertahan lama, hanya beberapa menit saja, sebelum menghilang oleh pertumbuhan awan utama.
Awan pileus terbentuk ketika ada lapisan udara lembap yang stabil di tengah troposfer yang didorong ke atas oleh pembentukan menara awan cumuliform yang naik dari bawah.
BACA JUGA:Pemilik 5 Shio Ini Bakal Kaya Raya, Rezeki Datang dari Berbagai Sumber
Udara lembap tersebut kemudian mengalami kondensasi atau pengembunan dan membentuk awan pileus yang seperti tudung atau topi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: