Iklan RBTV Dalam Berita

SIWO PWI Pusat Desak Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

SIWO PWI Pusat Desak Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

JAKARTA - Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pusat mengeluarkan pernyataan terkait tragedi Kanjuruhan, pasca laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/2022).
Tragedi yang membuat sepak bola Indonesia berkabung itu telah menelan korban jiwa lebih dari 100 orang. SIWO Pusat yang memiliki 35 perwakilan daerah se-Indonesia turut prihatin atas tragedi yang mencoreng dunia olahraga dan nama bangsa Indonesia itu.

Sejauh ini korban jiwa di Kanjuruhan menurut pihak kepolisian mencapai 129 orang. Sementara data dari Arema Crisis Center sebanyak 134 orang dinyatakan meninggal dunia. Melihat dari data sementara jumlah korban meninggal dunia itu, tragedi Kanjuruhan merupakan yang terbesar di dunia sepakbola setelah tragedi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat pertandingan Peru melawan Argentina tahun 1964 yang menewaskan 326 orang.

Atas kejadian tersebut, SIWO PWI Pusat dalam rilisnya yang ditandatangani Ketua AAGWA Ariwangsa dan Sekretaris, Suryansyah menyampaikan pernyataan keprihatinan sebagai berikut; Pertama, menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas tragedi yang menelan korban 129 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya masih menjalani perawatan.

Kedua, mengimbau agar tragedi itu diusut tuntas sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Siwo PWI Pusat berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga agar dalam melaksanakan pertandingan sepakbola maupun kegiatan olahraga lainnya benar-benar dilakukan dengan SOP yang ketat dan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu aturan yang ditetapkan federasi internasional cabang olahraga tersebut.

Ketiga, SIWO memperingatkan, tragedi yang menuntut korban ratusan jiwa lebih itu akan mengarahkan sorotan dunia internasional kepada Indonesia, mengingat ini merupakan peristiwa terbesar kedua dalam jumlah korban jiwa pada pelaksanaan pertandingan sepakbola. Sorotan tersebut bisa membahayakan posisi Indonesia dalam menyiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepakbola U-23 dan event sepakbola internasional lainnya tahun 2023.

Keempat, berharap Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PP PSSI) segera memanggil pihak yang terkait dengan pelaksanaan pertandingan tersebut. Selain itu PSSI diminta bukan saja memfokuskan tentang standarisasi fasilitas stadion namun juga memperhatikan juga dengan serius tentang keamanan dan kenyamanan bagi pelaku dan penonton pertandingan.

Kelima, mengharapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) bersama Kapolri, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan PSSI mengevalusi secara menyeluruh tragedi tersebut.

\"Semoga tragedi ini menjadi perhatian serius semua pihak, sehingga tidak akan terulang di kemudian hari. Jayalah olahraga Indonesia,\" pungkas Ariwangsa.(rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: