Gubernur Lepas Pawai Roadshow Bus KPK RI, Bangun Semangat Anti Korupsi di Bengkulu

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Rabu pagi (30/8) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melepas pawai roadshow bus KPK Jelajahi Sumatera.

Bus ini berkeliling di Bengkulu, melewati kantor OPD dan instansi hingga sekolah, dan berakhir di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu. 

BACA JUGA:Putus Kontrak, Proyek Pembangunan Gedung PA Mukomuko Mangkrak

Pawai ini juga menjadi tanda dimulainya roadshow bus KPK RI di Provinsi Bengkulu. Untuk peluncuran roadshow akan digelar Kamis pagi (31/8) di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu.

Disampaikan Gubernur Rohidin Mersyah, roadshow bus KPK yang dimulai dari Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu ini akan berlanjut ke kabupaten lainnya serta sudah diagendakan ke provinsi lain di wilayah Sumatera ini.

BACA JUGA:5 Weton Ini Tak hanya Kaya Raya, Panjang Umur, Sehat Lahir Batin dan Bahagia

"Ini merupakan bentuk gebyar semangat kampanye anti korupsi serta sebagai wadah pendidikan anti korupsi bagi pemerintah dan masyarakat," kata Gubernur. 

Selain itu kata Gubernur, bus KPK ini dapat menanamkan kepahaman dan kesadaran masyarakat tentang pemberantasan korupsi.

Pemberantasan korupsi harus berkolaborasi, karena itu semua elemen harus bersama dan bersinergi baik pemerintah, swasta, media maupun LSM.

BACA JUGA:Mie Gaga dan Indomie, 2 Makanan Instan Sejuta Penikmat yang Lagi Viral, Ada Apa Sebenarnya?

"Jika ini semua sama, maka berkolaborasi semuanya, memiliki semangat dan tekad yang sama. Sehingga nanti sama-sama untuk memperbaiki diri, agar tercipta suasana tatanan suatu pemerintahan yang bagus," tambah Gubernur Rohidin.

Ketua Satgas Kampanye Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi KPK RI, Adi Setyo Tamtomo mengatakan, roadshow ini merupakan salah satu program pendidikan anti korupsi. Melalui tiga cara pemberantasan korupsi, yaitu pendidikan, pencegahan dan pemberantasan.

BACA JUGA:Warna Urine Menandakan Kondisi Kesehatanmu, Berikut 8 Warna Urine dan Artinya Bagi Kesehatan

"Program pendidikan ini mengajak semua stakeholder baik penyelenggara negara, masyarakat maupun dunia pendidikan," kata Adi Setyo.

Sumber: