China, Korsel dan Inggris Kembangkan Matahari Buatan, Menyala 17 Menit
Matahari ciptaan China hanya menyala 17 menit--
MAST Upgrade akan menjadi cikal bakal prototipe Inggris Spherical Tokamak for Energy Production (STEP) yang akan selesai pada tahun 2040. Inggris mengalokasikan anggaran US$294 juta atau Rp4,1 triliun untuk merancang tahap awal STEP.
Reaktor fusi nuklir Korsel bernama K-STAR yang juga disebut 'matahari buatan' Korea telah berhasil mencapai suhu fusi ion inti plasma 100 juta derajat. K-STAR merupakan buatan Korea Superconducting Tokamak Advanced Research.
K-STAR adalah perangkat fusi magnetik yang dimaksudkan untuk mempelajari energi fusi magnetik, yang dianggap sebagai sumber energi generasi berikutnya.
National Fusion Research Institute (NFRI) mengumumkan bahwa K-STAR mempertahankan suhu inti plasma 100 juta derajat (9 keV) selama 1,5 detik dalam percobaan yang dilakukan dari Agustus hingga Desember tahun lalu.
BACA JUGA:Provinsi Ini Pemilik Kebun Sawit Terluas dan Produktif di Indonesia, Bengkulu Belum Seberapa
Sedangkan November 2020, NFRI mengklaim K-STAR mempertahankan suhu inti plasma 100 juta derajat (9 keV) selama 20 detik.
Suhu plasma 100 juta derajat Celsius itu tujuh kali lebih tinggi dari suhu inti matahari (15 juta derajat). Suhu itu juga dianggap sebagai kondisi operasi paling kritis dari reaktor fusi nuklir.
NFRI berencana untuk mengoperasikan plasma pada suhu tinggi yang sama selama 300 detik pada tahun 2025. Tim juga berencana untuk mengganti bahan deflektor (perangkat yang memungkinkan energi termal yang dihasilkan oleh plasma dikirim ke bagian lain), saat ini dalam karbon, dengan tungsten.
BACA JUGA:Butuh Pinjaman Cepat hingga Rp30 Juta, Cukup Lewat Aplikasi Pinjol Ini, Bunganya Rendah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: