Iklan dempo dalam berita

SBY dan Prabowo, Dua Menantu Jenderal yang Ditempa di Lembah Tidar

SBY dan Prabowo, Dua Menantu Jenderal yang Ditempa di Lembah Tidar

SBY dan Prabowo yang semakin sering bertemu--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Dua tokoh, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto Djojohadikusumo lagi jadi pembicaraan. Keduanya sering melakukan pertemuan.

Namun ternyata, keduanya pernah sama-sama ditempah di Lembah Tidar. SBY lulus duluan, disusul Prabowo tahun selanjutnya.

Kisahnya, seperti dirilis dari beberapa sumber, setelah belajar tiga tahun, mereka yang lulus resmi menyandang pangkat letnan dua dan berdinas di Angkatan Darat. 

Akhir 1973, Sus, panggilan akrab SBY, meninggalkan Lembah Tidar yang penuh sejarah sekaligus kenangan. Sebagai perwira muda penuh ambisi, SBY mengincar satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai jalan kariernya. 

“Kopassus menjadi sasaran utama SBY saat itu, namun lantaran Kopassus tidak menambah personil lagi, SBY dengan senang hati tetap bersemangat membidik Kostrad,” kata Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono, istri SBY, dalam Kepak Sayap Putri Prajurit (2013) yang disusun Alberthiene Endah (hlm. 242-243). 

SBY pun tak bisa seperti papinya Ani, Sarwo Edhie Wibowo, yang pernah menjabat Komandan Kopassus (ketika masih bernama RPKAD). Tak bisa Kopassus, Kostrad pun jadi. 

Tapi SBY tetap gagah di mata Ani. Kala itu, SBY ditugaskan sebagai penerjun payung. Bagaimana pun, menjadi pasukan penerjun adalah kebanggaan juga. Batalyon Infanteri (Yonif) Lintas Udara (Linud) 330 adalah pos pertama SBY sebagai letnan dua TNI-AD. 

BACA JUGA:KUR Kecil BRI Plafon Rp25 Juta Hingga Rp500 Juta, untuk Kredit Investasi Tenor Pinjaman Rp5 Tahun

Jabatannya komandan peleton, seperti kebanyakan lulusan Akabri atau Akmil Magelang. Operasi militer penting yang pernah diikutinya adalah ke Timor Timur (kini Timor Leste). “Ia bertugas ke sana tahun 1976 sebagai komandan peleton 2/Kompi A Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak,” tulis Usamah Hisyam dalam SBY: Sang Demokrat (2004: 230). 

Tahun 1974, Prabowo Subianto alias Bowo juga meninggalkan Lembah Tidar. Sus dan Bowo sebenarnya satu angkatan, tapi Bowo lulus belakangan. 

Sayangnya, tidak ada sumber pasti yang menyatakan mengapa Bowo telat lulus. Jika SBY gagal masuk Kopassus, maka Prabowo berhasil masuk. Seperti SBY, Prabowo juga mengalami penugasan di Timor Timur.

Bila SBY bertugas di lingkungan Brigade Infanteri Linud 17 (Kujang), maka Prabowo di lingkungan Kopassus hingga 1985. 

Meski berasal kasta sosial berbeda, ada persamaan yang sulit dipungkiri para pemuja dan pembenci SBY dan Prabowo: dua-duanya adalah menantu jenderal. 

SBY dikenal sebagai menantu dari Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. SBY menikahi Ani pada 1976, ketika Sarwo Edhie hendak menjadi duta besar di Korea Selatan. Prabowo, sementara itu, adalah menantu daripada Jenderal Soeharto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: