Wanita yang Telah Pergi untuk Selamanya Itu, Tahun lalu Pernah Membuat Laporan ke Polisi
SA ibu rumah tangga yang minum racun, tahun lalu pernah membuat laporan polisi--
KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM – Kepergian SA seorang ibu rumah tangga warga Desa Imigrasi Permu, Kabupaten Kepahiang mengundang banyak perhatian warga.
Selama ini SA memang mengalami depresi dan setidaknya sudah tiga kali berobat ke RSJKO Bengkulu.
Pasca kejadian SA minum racun rumput Selasa malam hingga akhirnya meninggal dunia, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Keterangan suami dan orang tua SA kepada polisi, karena mengalami depresi, SA pun selalu rutin mengkonsumsi obat.
Keluarga yang khawatir dengan kondisinya terus menjaga dan merawat SA. Bahkan secara bergantian keluarga menjaga SA. keluarga khawatir SA melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat kondisinya itu.
BACA JUGA:Pamitan Terakhir Sang Istri, saat Suami Pulang ke Rumah, Semuanya Sudah Terlambat
"Namun saat kejadian (minum racun), kondisi rumah memang kosong dan dia hanya sendiri di rumah. Saya sedang di pasar sedangkan keluarga yang lain juga tidak berada di rumah," tutur AT yang merupakan suami SA.
Selama ini, SA hanya berdiam diri di rumah dan memang tidak diizinkan keluarga beraktivitas.
"Dan sudah sebulan ini dia tidak pernah tidur, baik siang maupun malam. Walaupun sudah berada di kamar," kata AT.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kepahiang, Iptu. Doni Juniansyah mengatakan satu tahun kalu SA pernah membuat laporan polisi. Ketika itu SA mengaku kehilangan suaminya karena sudah tiga hari tidak pulang.
BACA JUGA:Tinggal Klik Dapat Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu, Klaim DANA Kaget 20 September, Kuota Terbatas!
"Pernah ada laporan ke kita setahun lalu, namun kasusnya dihentikan karena usai buat laporan, suaminya pulang ke rumah," kata Iptu. Doni Juniansyah.
Saat ini unit pidum masih mendalami peristiwa ini. "Namun kuat dugaan memang karena depresi yang dialaminya," sambung Kasat Reskrim.
Sementara itu, rbtv.disway.id mencoba menghubungi Kepala Desa Imigrasi Permu untuk mengkonfirmasi kejadian ini. Namun Kades menolak untuk bicara banyak dan hanya membenarkan bahwa warganya tersebut mengalami depresi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: