Iklan dempo dalam berita

Cegah Stunting, Calon Pengantin Periksa Dulu Nih..

Cegah Stunting, Calon Pengantin Periksa Dulu Nih..

Kepala BKKBN RI Kunker Ke Provinsi Bengkulu--

BENGKULU, RBTV.COMKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN RI), Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melakukan kunker ke Provinsi Bengkulu, Kamis, 22 Desember 2022.

Kunjungan kerja ini dalam rangka sosialisasi kepada generasi muda tentang percepatan penanganan stunting, berikut risiko serta solusi yang bisa dilakukan.

Setelah ditunjuk sebagai Ketua Tim Satgas Percepatan Penanganan Stunting Nasional, Hasto Wardoyo langsung menargetkan pada tahun 2024 nanti, angka stunting nasional maksimal 14 persen saja.

Untuk mewujudkannya, diperlukan berbagai langkah antisipatif dan percepatan penanganan.  Selain kaum ibu yang memegang peranan penting, generasi muda juga harus dilibatkan secara aktif.

“Stunting harus diatasi. Karena dampaknya merusak generasi muda bangsa. Selain tidak sehat dan kurang cerdas, pada usia 40 tahun, orang stunting cenderung tidak produktif. Dia juga memiliki risiko central obice lebih tinggi,” jelas Hasto.

Stunting sendiri adalah kegagalan mencapai potensi pertumbuhan seseorang, sehingga badannya cenderung tidak tinggi. 

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya pengasuhan pada seribu hari pertama kehidupan, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan serta masa nifas, terbatasnya layanan kesehatan seperti antenatal, post natal serta rendahnya akses makanan bergizi, sanitasi dan air bersih.

Karena itulah, tindakan preventif lainnya yang bisa dilakukan pemerintah adalah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para calon pengantin.

Hal ini bisa dilakukan BKKBN bekerjasama dengan Kementerian Agama.  “Calon pengantin juga perlu mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

Bila kesehatannya bagus, maka akan menghasilkan anak atau bayi yang sehat. Karena itulah, pernikahan harus diawali dengan kesehatan calon ibu yang prima,” kata Hasto.

Bengkulu sendiri termasuk daerah dengan risiko stunting tnggi. Karena itulah Hasto mengharapkan adanya sosialisasi terpadu dari semua elemen, terutama BKBBN Provinsi Bengkulu agar bisa membantu menyadarkan masyarakat Bengkulu, terutama para pemuda. (Siska Harliana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: