Rumah di Bulan, Tahun 2040 NASA Bangun Rumah di Bulan, Bahannya Tetap Semen dan Pasir atau Apa Ya?
NASA bersiap bangun rumah di bulan tahun 2040--
Masih mengutip paparan Ajay, sepanjang dekade 1970-an ISRO mendapat investasi besar dari Soviet dan AS untuk pengembangan luar angkasa. Investasi itu bukan hanya soal dana, tetapi juga transfer ilmu pengetahuan. Semua itu lantas dialihkan tidak hanya untuk proyek roket itu sendiri, tetapi juga peningkatan teknologi luar angkasa guna pembangunan komunikasi, meteorologi, dan sumber daya alam.
Seluruh upaya itu pada akhirnya membuahkan hasil. Pada 1975, India sukses meluncurkan satelit pertama karya anak bangsa. Lalu, lima tahun kemudian sukses meluncurkan roket pertama buatan India. Hingga akhirnya semua upaya ilmuwan India yang tak kenal lelah itu membuahkan hasil saat roketnya berhasil mendarat di bulan pada Rabu (23/8).
India bakal menjadi primadona dan mitra strategis negara lain untuk pengembangan luar angkasa. Sebab, ISRO besutan India memiliki kebijakan berbeda: menawarkan harga murah, tetapi kualitas teknologi tidak murahan. Sejak mengembangkan proyek antariksa, India diketahui memanfaatkan seluruhnya pada kemampuan dalam negeri, dari mulai merekrut ilmuwan cerdas dan peralatan. Alhasil, kemampuan antariksa yang selama ini dikerjakan NASA dengan harga mahal, bisa dipatahkan oleh India yang bisa menggarapnya secara murah.
Tampaknya program antariksa tidak menjadi proyek strategis. Memang, Indonesia sudah punya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sejak 1963, tetapi nampaknya proyek pendaratan di Bulan bukan menjadi tujuan besar, bahkan barangkali belum pernah dipikirkan. Demikian informasinya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: