Iklan RBTV Dalam Berita

Tidak Seluruh Sahabat Nabi telah Wafat, Ini Ada Sahabat yang Sampai Sekarang masih Hidup

Tidak Seluruh Sahabat Nabi telah Wafat, Ini Ada Sahabat yang Sampai Sekarang masih Hidup

Pohon Sahabi yang menjadi sahabat Nabi Muhammad--

Artinya, “Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya).” (QS Al-Baqarah: 146)   

Imam Abu Abdillah al-Qurthubi, meriwayatkan bahwa ketika turun firman Allah di atas, Umar bin Khaththab bertanya kepada Abdullah bin Salam, yaitu orang Yahudi yang kemudian masuk Islam, “Apakah kamu mengenal Muhammad sebagaimana kamu mengenal putramu sendiri?” Dia menjawab, “Ya. Bahkan lebih dari itu. Allah mengutus petugas-Nya di langit-Nya kepada petugas-Nya di bumi-Nya untuk menyampaikan sifatnya (Nabi Muhammad) sehingga aku mengenalinya. Adapun putraku, aku tidak tahu apa yang telah terjadi pada ibunya.”   

BACA JUGA:Easycash Bisa Beri Kamu Pinjaman Rp 50 Juta, Bayar Angsuran Lewat Alfamart, Simak Syaratnya Berikut

Selain itu, Syekh al-Buthi mengatakan di antara faktor yang menyebabkan sahabat Salman al-Farisi masuk Islam adalah sambung-menyambungnya berita tentang Nabi Muhammad berikut sifat-sifatnya dari Kitab Injil, para Pendeta, dan orang-orang yang memahami Alkitab.  

Hanya saja, semua itu tidak menafikan bahwa banyak Ahli Kitab yang mengingkari pengetahuan ini, dan bahwa Kitab Injil yang beredar saat ini tidak mengandung satu pun isyarat tentang kenabian Muhammad. 

Sudah dimaklumi bahwa terjadi pemutarbalikan fakta terhadap kitab-kitab tersebut dengan penggantian, pengurangan, dan penambahan. 

BACA JUGA:Mengejar Cinta ke Indonesia lalu Menjadi Mualaf, Namun Nasib Rumah Tangga Bule Arthur Tidak Berjalan Mulus

Mahabenar Allah yang berfirman dalam Kitab-Nya:   

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِىَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَاذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ   

Artinya, “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, mereka tidak memahami Kitab (Taurat), kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga. Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, ‘Ini dari Allah,’ (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat” (QS Al-Baqarah: 78-79).   

 

Tim liputan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: