Begini Karakter Orang yang Memiliki 2 Unyeng atau Pusar Kepala, Mulai dari Nakal hingga Jenius

Apalagi cara pikirnya yang kreatif dan bisa membuat lelucon-lelucon segar. Bakatnya menjadi pelawak terkadang membuat mereka menjadi sosok yang santai dan tak pernah sakit hati.

Untuk itu, para orang tua yang punya anak dengan dua atau lebih dari satu uyeng-uyengnnya maka tak perlu khawatir lagi. Karena masa depan anak tersebut pasti akan menjadi sosok yang hebat dan disayangi orang-orang.

BACA JUGA:Rekomendasi 10 Daftar HP Samsung Terbaru November 2023 Lengkap Dengan Spesifikasinya

Ini 7 Mitos Unyeng-unyeng

Unyeng-unyeng merupakan pola rambut berbentuk melingkar atau berputar ke satu arah. Unyeng-unyeng juga kerap dikenal banyak orang dengan istilah pusar rambut.

Sebagian masyarakat Indonesia percaya kalau seorang anak memiliki dua unyeng-unyeng di kepalanya, maka memiliki arti tersendiri.

Salah satu mitos yang dipercaya adalah anak akan memiliki sifat nakal jika memiliki unyeng-unyeng. Semakin banyak unyeng-unyeng yang dimiliki, maka semakin nakal pula si anak.

Namun di lain sisi, ada pula yang menyebut jika unyeng-unyeng dua menandakan anak tersebut memiliki otak jenius dan berbakat. Untuk informasi selengkapnya, berikut telah merangkum sejumlah mitos terkait arti unyeng-unyeng dua di kepala anak.

1. Kebotakkan

Mempunyai unyeng-unyeng dua memang kerap kali membuat seorang anak terlihat seolah tengah mengalami kebotakan. Terutama jika kasusnya dialami oleh anak laki-laki. Rambut mereka cenderung terlihat menipis di sekitar pelipis dan puncak kepala.

Perlu diakui bahwa mengalami kebotakan atau kerontokan rambut di atas kepala memang akan membuat unyeng-unyeng dua semakin tampak jelas. Tetapi di lain sisi, belum ada riset yang dapat membuktikan jika dua unyeng-unyeng dapat dikaitkan dengan seorang anak mengalami kebotakan.

BACA JUGA:Selain Pakai Cabai, Ternyata Usir Tikus juga Bisa Menggunakan Pasta Gigi, Begini Caranya

2. Energi Ekstra

Meskipun memiliki energi berlebih, seringkali anak dengan dua pusar di kepala dapat juga mengendalikan energi dalam dirinya.

Sehingga, tak jarang ia menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Hal ini dapat membuat sang anak lebih fokus, sehingga memberikan hasil terbaik pada pekerjaan tertentu.

Sumber: