Tahun Depan Provinsi Bengkulu Punya Pabrik Es, Pemprov Siapkan Rp 2,2 Miliar, tapi Lokasinya Jauh
Tahun depan Pemprov Bengkulu berencana bangun pabrik es--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Pabrik es masih sangat sedikit di Provinsi Bengkulu. Padahal dengan memiliki laut yang sangat luas dan banyak warga yang menggantungkan hidup dari hasil laut, ketersediaan es sangat dibutuhkan.
Karenanya tahun depan Pemprov Bengkulu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan berencana membangun pabrik es. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu merencanakan pembangunan pabrik es di Pulau Enggano dengan kapasitas 5 ton.
BACA JUGA:Begini Cara Bikin Sendiri Perangkap Tikus Pakai Ember dan Gantungan Baju
Alasan mendirikan pabrik es di Pulau Enggano, lantaran mayoritas mata pencarian warga Enggano yakni menjadi nelayan. Karenanya pabrik es tersebut diperlukan agar hasil tangkapan nelayan bisa dijual keluar daerah.
Pembuatan bangunan pabrik es ini akan dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2024 mendatang sebesar 2,2 miliar rupiah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi mengatakan, rencana pembangunan pabrik es ini akan direalisasikan dalam APBD tahun 2024.
BACA JUGA:Tanpa Perlu Keluar Rumah, Begini Cara Membeli Token Listrik di Shopee PayLater
“Tahun ini kita sudah bautkan perencanaan untuk pembangunan pabrik es di Enggano dengan kapasitas 5 ton. Kemungkinan memakai EBM. Makanya ini kita sedang usahakan untuk masuki APBD provinsi Bengkulu tahun 2024. Kemudian untuk dana DAK memang ada untuk pembangunan Pelabuhan Nusantara di dua titik. Pertama di Seluma dan kemudian di Kaur,” jelas Syafriandi.
Khusus untuk anggaran pembangunan pelabuhan, dilanjutkan Syafriandi, anggaran yang dikucurkan pemerintah tidak sekaligus, namun bertahap. Seperti untuk pembangunan pelabuhan di Kaur, rencananya tahun 2024 mendatang.
BACA JUGA:Ingin Mencairkan Shopee PayLater ke Rekening? Simak 5 Langkah Mudah Berikut Ini
Untuk diketahui, sejarah es di Indonesia dimulai pada abad ke-19. Ketika itu minuman dingin masih dianggap sebagai hal mewah yang hanya bisa dinikmati oleh sekelompok kecil keluarga Belanda yang tinggal di Meester (sekarang Jatinegara, Jakarta Timur) atau Weltevreden (sekarang Sawah Besar, Jakarta Pusat). Pada saat tersebut, es batu dipergunakan sebagai pelengkap dalam minuman bir.
Semenjak berkembangnya teknologi, penggunaan es menjadi sangat bervariatif dan salah satunya membantu nelayan untuk mengawetkan ikan hasil dari tangkapan.
Adrian M Yusuf
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: