Iklan RBTV Dalam Berita

PROFIL ZULKARNAIN DALI (3) PEMURAH DAN CINTA ORANG-ORANG SALEH

PROFIL ZULKARNAIN DALI (3) PEMURAH DAN CINTA ORANG-ORANG SALEH

PROFIL ZULKARNAIN DALI (3)--

BACA JUGA: TEPUK JIDAT! PNS Kategori Ini Tidak Dapat THR dan Gaji 13

Mahyudin menceritakan, pada saat momen Pilpres, dia berbeda sikap dan dukungan dengan Zulkarnain Dali. Mahyudin mendukung Prabowo. Zulkarnain Dali mendukung Jokowi. Tapi perbedaan pilihan ini tidak sampai membuat keduanya pecah. Justru perbedaan itu menjadi rahmat dan memperkuat kekeluargaan. 

“Waktu Pilpres kita berbeda. Jadi di kalangan masyarakat Lembak sempat bingung juga waktu itu. kita ini mau ikut Udo Zul (panggilan akrab Zulkarnain Dali), atau ikut Mahyudin,” kenang Mahyudin sambil tertawa. 

BACA JUGA:Honorer Diangkat ASN Usia Maksimal 46 Tahun, Cek Syarat Masa Kerja

Zulkarnain Dali paham betul bahwa perbedaan adalah warna-warni kehidupan. Kalau Tuhan ingin menciptakan semuanya menjadi satu, tentu sangat mudah bagi Yang Maha Kuasa. Tapi Tuhan menciptakan perbedaan. 

“Dan persahabatan kami tetap. Walaupun ada yang berbeda dalam beberapa segi. Misalnya, beda saat Pilpres,” tambahnya.

BACA JUGA:Masih Belum Tahu ? Berikut Perbedaan PNS dan PPPK

Support Politik untuk DPD

Mahyudin mengakui Zulkarnain Dali punya hasrat organisasi dan politik cukup tinggi. Karena itu, dia sangat mensupport kawan, keluarga ataupun kolega yang punya potensi. Hal ini dialami sendiri oleh Mahyudin. 

Ceritanya waktu itu menjelang Pemilu 2004. Mahyudin yang nota bene seorang pebisnis, tidak pernah terpikirkan untuk terjun ke politik. Kalau dia mau terjun ke politik, maka Mahyudin lah bendahara pertama DPW PAN Bengkulu pada masa-masa awal reformasi. Tapi dia menolak tawaran dari Ahmad Kanedi cs yang memegang mandat pembentukan PAN di Bengkulu. 

BACA JUGA:Cari Minyak di Bengkulu, Perusahaan Ini Rugi Rp 1,5 Triliun

“Saya ikut politik, banyak peran beliau (Zulkarnain Dali,” ujar Mahyudin. 

Suatu hari, berkumpul para tokoh masyarakat Lembak. Obrolan nyerempet urusan politik. Kebetulan saat itu, untuk pertama kali Pemilu memilih senator atau anggota DPD. Masyarakat Lembak yang berjumlah cukup besar di Provinsi Bengkulu dianggap punya potensi suara lumayan.

BACA JUGA:Cadangan Minyak Bumi di Bengkulu, Babel, Sumsel dan Lampung Nomor 2 Terbanyak di Indonesia

“Kami kan sering ngumpul, saya pebisnis, beliau ustad. Sekali ini kami ngumpul, ngajak sayo nyalon DPD. Waktu itu sayo tidak terpikir. Sayang lah, suaro kito orang Lembak kata mereka. Kato sayo, nyalon itu butuh biaya,” Mahyudin mencoba mengelak secara halus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: