Berisiko Tinggi Bagi Ibu Hamil, Segera Periksa Ke Dokter Jika Mengalami 8 Tanda Berikut
--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM- Momen mengandung bagi seorang perempuan adalah saat dimana kondisi tubuh harus terjaga dengan prima. Kondisi kesehatan, mental dan gaya hidup bisa memicu komplikasi yang serius pada masa kehamilan.
Ada begitu banyak kasus ibu mengandung yang mengalami masalah selama kehamilan atau memiliki risiko yang tinggi ketika melahirkan. Meski tidak setiap ibu hamil akan memiliki komplikasi kehamilan yang berisiko tinggi tetapi mengetahui komplikasi atau risiko selama hamil dapat membantu menangani dan mencegah komplikasi itu terjadi.
Agar bisa mengenali dan mengantisipasi komplikasi kehamilan, ibu hamil perlu mengetahui dulu komplikasi apa saja yang bisa terjadi, serta penyebab dan gejalanya.
Berikut ini adalah komplikasi kehamilan yang umum terjadi:
1. Kehamilan Ganda
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua atau lebih janin, yang terjadi ketika lebih dari satu telur subur dan tertanam di dalam rahim. Biasanya terjadi pada perempuan yang memiliki riwayat keluarga kembar, usia lebih tua saat hamil, obat-obatan yang merangsang ovulasi tertentu.
Meskipun bukan komplikasi kehamilan risiko tinggi yang parah, persalinan prematur, hipertensi akibat kehamilan, anemia, lahir cacat, keguguran, kelahiran caesar, perdarahan pasca melahirkan, adalah beberapa kesulitan yang dapat dikaitkan dengan hal ini.
BACA JUGA:9 Referensi Destinasi Wisata Layaknya Alam Fantasi yang Bisa Kamu Kunjungi saat Libur Nataru 2024
2. Pregnancy Induced Hypertension
Pregnancy Induced hypertension (PIH) adalah masalah tekanan darah tinggi selama kehamilan yang lebih sering terjadi pada wanita muda dengan kehamilan pertama, kehamilan kembar, atau pada seorang wanita yang menderita masalah kesehatan lainnya seperti diabetes, hipertensi kronis, dan lainnya.
3. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum mirip dengan morning sickness, tetapi dengan gejala yang lebih berat. Biasanya mual dan muntah pada hiperemesis gravidarum akan berlangsung lebih lama, bahkan bisa sampai trimester kedua atau ketiga.
Saat mengalami mual dan muntah cukup parah, ibu hamil berisiko terkena dehidrasi dan kekurangan nutrisi yang bisa membahayakan janin. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum untuk diinfus dan dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: