Iklan dempo dalam berita

Bukan 10 atau 20 Tahun, tapi Segini Lamanya Nabi Nuh Membuat Kapal

Bukan 10 atau 20 Tahun, tapi Segini Lamanya Nabi Nuh Membuat Kapal

Ilustrasi. Sangat lama Nabi Nuh membangun kapal untuk menyambut banjir besar--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Selain pertanyaan di mana kapal atau bahtera Nabi Nuh Berlabu, masih banyak pertanyaan lain yang muncul. Misalkan berapa lama Nabi Nuh membuat kapal itu? Kayu jenis apa yang digunakan beliau?

Begitu Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh membuat bahtera, maka beliau menanam pohon jati. 

Pohon itu ditebang setelah memasuki usia 40 tahun. Lalu Nabi Nuh pun mulai membuat bahtera. 

Salman Al-Farisi mengatakan proses pembuatan bahtera itu butuh waktu selama 400 tahun. 

BACA JUGA:Informasi Lowongan Kerja, Bank Mandiri Rekrut Karyawan Baru 2 Desember 2023 Untuk Penempatan Seluruh Indonesia

Al-Thabari dalam bukunya berjudul "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" menjelaskan waktu yang dibutuhkan agar pohon-pohon tersebut dari sejak ditanam hingga siap untuk ditebang adalah selama 40 tahun. 

Allah memerintahkannya untuk menanam pohon, dan dia melakukannya. Pohon itu tumbuh dan menyebar ke segala arah. Empat puluh tahun setelah Nabi Nuh menanamnya, Allah memerintahkannya untuk menebangnya dan menggunakannya untuk (membangun) bahtera, seperti firman Allah, ‘Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami!’ (QS Hud : 37). "Lalu, dia menebang pohon itu dan mulai mengerjakannya," ujar Al-Thabari. 

Adapun proses pembuatan bahtera tersebut, menurut Salman al-Farisi, membutuhkan waktu selama 400 tahun dan pohon yang ditanam adalah jenis pohon jati. 

BACA JUGA:Ampuh Hilangkan Komedo dengan Putih Telur, Ini 5 Cara yang Bisa Dicoba di Rumah

Salman al-Farisi berkata, “Nuh membangun bahtera selama 400 tahun. Dia membiarkan pohon jati itu tumbuh selama empat puluh tahun hingga tingginya mencapai 300 hasta.” 

Ukuran hasta (jarak dari jari ke siku) relatif, namun apabila mengikuti kesepakatan umum internasional pada masa kini, satu hasta sama dengan 0,4572 meter. 

Artinya, jika mengikuti standar hari ini, tinggi pohon-pohon tersebut maka mencapai sekitar 137 meter. 

Ibnu Katsir dalam "Qashash Al-Anbiya" menggambarkan Nabi Nuh membangun bahtera, dan oleh karenanya orang-orang mulai mengolok-oloknya. Ibnu Katsir mengatakan Nuh memilih tempat di luar kota, jauh dari laut. 

Dia mengumpulkan kayu dan peralatan dan mulai siang dan malam untuk membangun bahtera. Sementara itu Ibnu Ishaq, mengutip dari Taurat, mengatakan, ahli Kitab Taurat berasumsi bahwa Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun perahu dari kayu jati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: