UMKM Disiapkan Pinjaman KUR Rp 36,5 triliun, Ini Sektor yang Diprioritaskan
--
JAKARTA, RBTVCAMKOHA.COM – Kabar baik bagi UMKM yang berencana mengajukan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2023. Pemerintah menaikkan target penyaluran KUR tahun 2023 menjadi Rp 460 triliun. Anggaran ini naik 23,32% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 373 triliun. Kenaikan alokasi KUR ini juga membuat jatah KUR perbankan tumbuh signifikan tahun ini.
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (BNI) Sunarna Eka Nugraha menyampaikan, di tahun 2023 BNI tetap berkomitmen memberikan dukungan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui KUR. Tahun ini BNI mendapat amanah untuk menyalurkan kuota KUR sebesar Rp 36,5 triliun.
Tahun 2022 lalu, BNI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 35,2 triliun kepada 300.000 pelaku UMKM. Jumlah tersebut naik 15% dibanding tahun 2021.
BACA JUGA:Siapkan KTP dan KK, Suku Bunga KUR BRI Kecil, Pinjaman Bisa Rp 500 Juta
BACA JUGA:Perdana, Cangkang Sawit Bengkulu Masuk Negeri Sakura
"Di tahun 2023 BNI akan semakin giat untuk meningkatkan pembiayaan KUR ke sektor produksi, khususnya di sektor pertanian, jasa dan industri pengolahan yang sampai saat ini kami nilai memiliki tren pemulihan yang relatif lebih positif," terang Sunarna.
Sejalan dengan arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BNI menargetkan 60% penyaluran KUR diterima oleh pelaku UMKM di sektor produksi.
BACA JUGA:Suami Jarang di Rumah, Data PTA Bengkulu Ada 3.839 Kasus Cerai
Menyambut tahun 2023, BNI telah menyiapkan seluruh enabler yang di miliki mulai dari tenaga akuisisi, channel branchless banking dan outlet-outlet BNI untuk mendukung penyaluran KUR.
"Saat ini kami juga tengah dalam upaya mentransformasikan proses bisnis dan budaya akuisisi yang mana kami yakini akan memberikan hasil positif dalam mendukung penyaluran KUR BNI di tahun 2023," sambungnya.
BACA JUGA:Suku Bunga Rendah, Kapan KUR Mandiri 2023 Dibuka? Cek Syarat Pengajuan
BNI saat ini juga tengah fokus pada pembentukan ekosistem UMKM Go Global melalui klaster-klaster baru yang salah satunya pembiayaan taksi alat dan mesin pertanian (alsintan), perkebunan, perikanan, pasar, ekonomi kreatif, hingga kerajinan.
BNI pun telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan serapan klaster dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: