Iklan dempo dalam berita

China Sukses Ciptakan Matahari, tapi Lamanya hanya Hitungan Menit

China Sukses Ciptakan Matahari, tapi Lamanya hanya Hitungan Menit

China membangun proyek ambisius menciptakan matahari--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin tak terbendung. Bahkan dengan ilmu dan teknologi, manusia berusaha menciptakan sesuatu yang mustahil dikerjakan.

Salah satunya seperti yang dilakukan China yang menciptakan matahari. Proyek ini bisa dikatakan berhasil, walaupun tidak seperti matahari ciptaan Tuhan. Matahari versi China ini lebih panas dari matahari yang asli. Namun sayang hanya bertahan selama 17 menit. 

Suhu yang dapat dihasilkan oleh Artificial Sun Buatan EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak) ini dapat mencapai 158 juta derajat Fahrenheit (70 juta derajat Celcius) selama 1.056 detik. Panas tersebut lima kali lebih panas ketimbang matahari yang hanya 15 juta derajat celcius. 

BACA JUGA:Pasca Sabet Gelar MPV di Debut Perdana, Megawati Siap Unjuk Taji di V-League All Star 2023/2024 Korea Selatan

Reaktor fusi nuklir eksperimental China memecahkan rekor sebelumnya, yang dibuat oleh tokamak Tore Supra Prancis pada tahun 2003, di mana plasma dalam lingkaran melingkar tetap pada suhu yang sama selama 390 detik.

Rekor tersebut sempat dipecahkan oleh EAST pada tahun 2021 lalu, dengan proyeknya yang mampu menghasilkan panas mencapai 216 juta derajat Fahrenheit (120 juta derajat Celsius). 

Para ilmuwan telah mencoba memanfaatkan kekuatan fusi nuklir untuk proses pembakaran bintang selama lebih dari 70 tahun. 

BACA JUGA:Rekrutmen Tamtama TNI AL Tahun 2024, Ini Rincian Gaji dan Tunjangan dari Pangkat Terendah hingga Tertinggi

Dengan menggabungkan atom hidrogen untuk membuat helium di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi, hal yang biasa disebut bintang deret utama itu mampu mengubah materi menjadi cahaya dan panas, serta menghasilkan energi dalam jumlah besar tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif yang tahan lama. 

Untuk mereplikasi apa yang terdapat dalam inti bintang memang bukanlah perkara mudah. Desain paling umum untuk reaktor fusi, tokamak, bekerja dengan memanaskan plasma sebelum menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk donat dengan medan magnet yang kuat.

Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky adalah perancang tokamak pertama pada tahun 1958, tetapi belum ada yang berhasil membuat reaktor eksperimental yang mampu mengeluarkan banyak energi. 

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Rupanya Minyak Kayu Manis Dan Cengkeh Mampu Usir Ular

Memanaskan plasma hingga melebihi suhu matahari sebenarnya bukanlah perkara sulit. Hal yang membuatnya sulit adalah menciptakan wadah untuk menampung panas tersebut.

Proyek EAST ini diperkirakan telah memakan biaya lebih dari USD 1 triliun pada saat percobaan yang selesai pada bulan Juni 2022 lalu. Anggaran dari China itu digunakan untuk menguji teknologi demi terciptanya proyek fusi yang lebih besar ketimbang Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER) yang saat ini sedang dibangun di Marseille, Prancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: