Iklan dempo dalam berita

Buah Sawit Sedikit, Ini Penyebabnya

Buah Sawit Sedikit, Ini Penyebabnya

Buah Sawit Sedikit, Ini Penyebabnya--

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Saat ini harga TBS kelapa sawit belum seperti yang diharapkan, para petani juga mengeluhkan kondisi buah yang sedikit. Dalam laman Facebook RBTVCamkoha, banyak petani mengeluhkan kondisi tersebut.

BACA JUGA:Pulang Berkebun, Warga Padang Guci Terseret Arus Sungai

BACA JUGA:Indonesia Atur Sendiri Harga Sawit, Semoga Membantu Petani

Ada banyak faktor yang mengakibatkan produksi sawit rendah. Seringkali faktor-faktor tersebut terjadi pada perkebunan sawit rakyat. Penyebab pertama, bisa karena penggunaan benih palsu atau asal-asalan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani dan mahalnya benih unggul bersertifikat.

Dikutip dari sertifikasimisb.com, data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyebutkan, saat ini luas perkebunan rakyat mencapai 4,7 juta hektara, terdiri atas 1 juta hektare milik petani plasma dan 3,7 juta hekatare ilik petani swadaya. Dari luas itu, petani memproduksi 11 juta ton CPO atau menyumbang 30 persen terhadap produksi nasional.

BACA JUGA:Pelaku Penganiayaan Anak Bawah Umur Dibekuk Polisi, Ternyata Ini Motifnya

Menurut Wakil Sekjen Apkasindo, Rino Afrino, penggunaan bibit tidak unggul umumnya dilatarbelakangi ketidak tahuan petani karena tidak adanya pendampingan dari perusahaan.

Data terakhir Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, menyebutkan, produktivitas perkebunan sawit rakyat hanya 2 ton CPO per hektare per tahun, jauh dibandingkan dengan perkebunan swasta yang berkisar 4 hingga 8 ton per hektare per tahun.

BACA JUGA:3 Wakil Sumatera, Ini 10 Provinsi Terkaya di Indonesia

Rendahnya produktivitas ini akibat petani ingin menanam sawit dengan cepat dan murah, tanpa mempedulikan hasilnya. Padahal, salah memilih bibit, kerugian akan ditanggung untuk waktu yang lama.

"Pokoknya mereka (petani swadaya) cari bibit murah, cari cepat, pokoknya berbuah. Begitu sudah berbuah, baru kelihatan tidak optimum," kata Rino Afrino.

BACA JUGA:Berharap BSU Pekerja Kembali Disalurkan, Ini Info Terbarunya

Penyebab kedua, selain asal-asalan menggunakan bibit, kebanyakan petani tidak mengelola kebun dengan benar. Mulai dari perawatan tanaman, pemupukan, hingga pemanenan. Misalnya, tidak tahu cara membersihkan gawangan atau memotong pelepah dengan benar. Saat panen pun, ada yang tidak tahu apakah buah benar-benar telah matang.

BACA JUGA:12 Jam Berlari Kabur, Warga Binaan Ditangkap Dekat Rumah Dinas Gubernur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: