Iklan RBTV Dalam Berita

Dua Ilmuan Hebat yang Pernah Ada di Dunia Bicara tentang Kiamat, Seperti Ini Kiamat Versi Mereka

Dua Ilmuan Hebat yang Pernah Ada di Dunia Bicara tentang Kiamat, Seperti Ini Kiamat Versi Mereka

Kiamat menurut 2 ilmuan ternama di dunia--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Pembahasan tentang kiamat banyak dijelaskan dalam Al quran dan hadist. Beberapa menjelaskan tentang tanda-tandanya. Semua menyimpulkan jika saat kiamat terjadi, semuanya akan hancur. Semua yang bernyawa akan binasa, bahkan malaikat pun juga akan menemui ajal.

Selain pandangan Islam, beberapa ilmuan juga banyak yang bicara tentang kiamat. Ada ilmuan yang terang-terangan menyebut kata kiamat. Namun tidak sedikit pula yang menggunakan istilah kehancuran bumi.

BACA JUGA:Pikiran Aneh, Tyson Beberkan Cara Manusia Selamat dari Kiamat, Simak juga Tanda Kiamat Menurut Ilmuan

Diantara pembicaraan tentang kiamat atau dengan istilah lainnya datang dari dua ilmuan terbaik yang pernah lahir di bumi, yakni Stephen Hawking dan Isaac Newton. Bagaimana kiamat menurut dua ilmuan besar ini?

 

Kiamat Menurut Stephen Hawking

Tanda-tanda hari kiamat diprediksi beberapa ahli dengan dengan dasar ilmu berbeda, tak terkecuali Stephen Hawking. Ilmuwan fisika ini mengungkapkan prediksinya pada 2017 lalu.

Mengutip dari CambridgeshireLive, ada lima hal yang menurut Hawking akhir dunia atau kiamat. Apa saja?

BACA JUGA:Bikin Geger, Prediksi Ilmuan Fisika dan Matematika Ini Kiamat akan Terjadi Tahun 2060, Ini Alasannya

5 Tanda-tanda hari kiamat menurut Stephen Hawking

1. Kiamat akibat bola api

Menurut Hawking, seluruh manusia bisa meninggal kurang dari 600 tahun ketika Bumi mengalami over populasi dan konsumsi energi kita membuat planet ini menjadi berwarna merah.

Dirinya berbicara di Tencent WE Summit di Beijing pada November 2017 di mana para ilmuwan di seluruh dunia juga berkumpul untuk berbagi ide. "Pada tahun 2600 populasi dunia akan berdiri bahu-membahu dan konsumsi listrik akan membuat Bumi memancarkan cahaya merah membara," kata Hawking dalam kesempatan tersebut seperti dikutip dari CambridgheshireLive.

Agar bisa menyelamatkan diri, menurutnya manusia perlu imigrasi ke tempat yang tidak pernah dihuni serta mengembangkan teknologi bepergian dengan kecepatan cahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: