Mana yang Benar Posisi Telunjuk saat Duduk Tahiyat, Digerakan atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Posisi jari telunjuk saat duduk tahiyat digerakan atau tidak?--
Lalu menurut Imam Hanbali, gerakan mengangkat telunjuk dimulai sejak kalimat syahadat diucapkan hingga sesaat sebelum salam.
Dari pemaparan para ulama tersebut, Ustadz Adi Hidayat menyimpulkan bahwa jika jari telunjuk tak digerak-gerakkan maka itu tetap sah shalatnya. "Jadi, saya mau simpulkan dulu, kalau ada orang angkat tanpa menggerakkan, hadisnya ada kuat riwayatnya, maka itu sah," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Namun ternyata jika digerak-gerakkan pun juga sah dan tak jadi masalah.
"Kalau pun ada yang mengangkat dan menggerak-gerakkan itu pun sah tidak ada masalah, tidak perlu dipertentangkan," ujar Ustadz Adi Hidayat.
BACA JUGA:Sudah Diatur di Permen PANRB No 7 Tahun 2023, Ternyata Gaji PPPK Bakal naik dengan Syarat Ini
Lantas dari mana dalil menggerakkan jari saat tahiyat shalat? Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada riwayat yang menyebutkan bahwa ada gerakan jari ketika dalam posisi tahiyat.
Sehingga jangan langsung merendahkan orang-orang yang menganggap perlu menggerakkan jari selama tahiyat.
"Jelas sampai sini, jadi jangan usil ya, itu berbahaya, tidak boleh saling mencela," kata Ustadz Adi Hidayat.
Secara pribadi, Ustadz Adi Hidayat memandang bahwa hadis yang menyebut jari tidak digerakkan itu lebih kuat. "Ulama hadis dalam hal ini memandang, mengangkat tanpa menggerakkan itu lebih kuat dibanding dengan menggerakkan,"
Salah satu alasannya adalah karena dalam hadis tentang menggerakkan dari 12 orang periwayat hanya 1 orang yang mengatakan ada gerakan telunjuk. Alasan kedua adalah karena tidak adanya tuntunan baku bagaimana cara telunjuk itu digerak-gerakkan sementara perintah gerakan shalat itu selalu jelas.
BACA JUGA:Lebih Hemat, Ini Cara Bikin Sendiri Panel Tenaga Surya untuk Rumah, Bahannya Mudah Didapati
Hukum Mengangkat Telunjuk saat Tahiyat
Duduk tahiyat tidak asing lagi bagi umat Islam. Setiap menunaikan sholat, duduk tahiyat selalu dikerjakan.
Bahkan dalam 5 waktu sholat yang diwajibkan bagi umat Islam, hanya satu waktu yang hanya sekali duduk tahiyat, hanya sholat subuh. Sedangkan empat waktu lainnya, dikerjakan dengan dua kali duduk tahiyat, yakni tahiyat awal dan akhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: