Pijat Telinga dan Wajah Pada Anak Ternyata Membantu Agar Anak Cepat Berbicara, Begini Caranya

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Pijat telinga dan wajah pada anak ternyata membantu agar anak cepat berbicara. Begini caranya bagi Anda yang memiliki si buah hati untuk di praktekan dirumah.

BACA JUGA:Bantu Perkembangan Menulis Anak dengan Cara Stimulasi Menulis, Begini Caranya

Namun perlu untuk diingat bahwa pijatan tidak secara langsung berpengaruh pada perkembangan bicara anak, semua dilakukan secara perlahan dan perubahannya butuh waktu yang lumayan lama.

Namun, sembari diterapi pijatan agar anak bisa cepat bicara, Anda bisa melakukan interaksi positif dan stimulasi yang tepat dapat mendukung perkembangan bahasa. 

BACA JUGA:6 Cara Melatih Anak Berjalan Bila Perkembangan Berjalan Si Anak Lambat, Bisa Diajak Main Dalam Kolam

Bacakan cerita, nyanyikan lagu, dan berbicaralah secara aktif dengan anak untuk merangsang perkembangan bicaranya.

Berikut ada dua pijatan yang bisa Anda lakukan, yaitu pijatan wajah dan pijatan telinga, berikut penjelasannya:

1. Terapi memijat wajah anak

Memijat wajah anak sejak dini (bayi) merupakan salah satu bentuk stimulus yang salah satunya bermanfaat bagi kemampuan berbicaranya.

Setiap sentuhan di wajah bayi salah satunya melalui pemijatan akan mengelola otot di sekitar mulut yang bermanfaat bagi kemampuan bicaranya kelak.

BACA JUGA:Si Kecil Belum Juga Lancar Bicara, Berikut Amalan Islami Untuk Anak Cepat Berbicara

Berikut langkah-langkah yang dapat orang tua lakukan saat memijat wajah bayi mereka.

1. Pertama, mulailah dari dari arah sudut bibir ke arah telinga. Setelah itu, buatlah putaran-putaran kecil di sekitar pipi.
2. Kemudian, tekan titik-titik di atas bibir dan bawah bibir.  Lalu, lanjutkan ke belakang telinga dan cuping telinga.
3. Terakhir, pijatlah bagian bawah rahang bayi hingga ke leher bawah.

BACA JUGA:Apakah Asuransi Pendidikan Anak Bisa Dicairkan Sebelum Jatuh Tempo? Bisa, Begini Caranya

Saat melakukan aktivitas pijatan dapat memberikan rangsangan melalui pemijatan, muncul kedekatan fisik (wajah) antara ibu dan bayinya yang membuat bayi memiliki rangsangan visual terhadap gerak mulut ibu dan otot wajah untuk membentuk bunyi artikulasi terhadap huruf atau disebut fonem.

Sumber: