Mitos Bersiul di Malam Hari Dapat Memanggil Setan, Benarkah?
Mitos Bersiul di Malam Hari Dapat Memanggil Setan, Benarkah?--Foto: ist
Namun sebenarnya ada alasan lain yang lebih masuk akal logika terkait larangan bersiul pada malam hari. Konon katanya, larangan tersebut muncul agar orang-orang tidak tidak mengganggu tetangga sekitar yang sedang beristirahat pada malam hari.
Sebab, dengan kondisi pemukiman perkampungan warga yang sangat sepi membuat suara siulan yang keluar dari mulut akan terdengar kuat dan dapat mengganggu pendengaran.
BACA JUGA:Teror Senja, Ini Fakta di Balik Mitos Diculik Roh Halus saat Keluar Magrib
Selain itu, ada juga yang menyebut bahwa pada zaman dahulu suara siulan diterapkan oleh para pasukan pengintai untuk sebagai isyarat tertentu. Jika bersiul pada malam hari, maka hal itu bisa mengganggu pesan isyarat yang disampaikan oleh para pasukan pengintai.
Berawal dari situ, mengapa muncul larangan bersiul pada malam hari. Entah benar atau tidak, larangan tersebut pun masih diyakini masyarakat hingga saat ini.
Kesimpulan Mitos Bersiul di Malam Hari Dapat Memanggil Setan
Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih jauh terkait alasan larangan bersiul pada malam hari, alih-alih karena dapat mengundang setan.
BACA JUGA:Begini Asal Usul Mitos Orang Jawa Dilarang Menikah dengan Orang Sunda
Dan belum ada jawaban atau bukti nyata bahwa bersiul pada malam hari dapat memanggil setan. Oleh karena itu, bersiul pada malam hari dapat memanggil setan hanyalah mitos belaka.
Hukum Bersiul dalam Islam
Dalam Al-Qur'an surat Al Anfal 35 disinggung perihal bersiul. Dalam surat tersebut, Allah SWT mencela tata cara ibadah yang dilakukan orang musyrikin ketika di Ka'bah.
Mereka beribadah di sekitaran Ka'bah hanya dengan siulan dan tepukan tangan. Allah pun memberikan azab kepada mereka.
BACA JUGA:Mitos Buka Payung Dalam Rumah, Bisa Memanggil Mahluk Gaib atau Roh
Al Jashas, dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa siulan dan tepukan tangan dinamakan salat, Karen orang musyrikin menjadikan siulan dan tepuk tangan sebagai pengganti doa dan tasbih. Ada yang mengatakan, mereka bersiul dan bernyanyi ketika sedang beribadah," (Ahkam al-Quran, 3/76).
Berdasar dari Al-Qur'an, bersiul merupakan hal yang dicela. Sebab, itu merupakan kebiasaan kaum musyrikin ketika beribadah. Meski begitu, para ulama pun berbeda pendapat tentang hukum bersiul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: