Iklan dempo dalam berita

Fenomena Langkah, Benarkah Ramadhan akan Terjadi 2 kali dalam Setahun di 2030 Mendatang?

Fenomena Langkah, Benarkah Ramadhan akan Terjadi 2 kali dalam Setahun di 2030 Mendatang?

Fenomena langka dua kali ramadhan dalam satu tahun--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Fenomena langkah, benarkah ramadhan bakal terjadi 2 kali dalam setahun di 2030 mendatang? Intip juga fenomena lain di bulan Ramadhan.

Seperti diketahui, banyak yang memprediksi bahwa umat muslim di dunia akan kembali bertemu dua kali dengan bulan suci Ramadan dalam setahun.

Hal ini sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1965 dan 1997 lalu. Kemudian, fenomena langka ini akan terjadi lagi di masa mendatang, tepatnya pada 2030 atau yang jatuh pada 1451 Hijriah.

BACA JUGA:Tingkatkan Ibadah di Malam Lailatul Qadar, Ini 7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Untuk itulah, umat muslim di dunia pada 6 tahun mendatang akan berpuasa selama sekitar 36 hari. Berpuasa penuh selama satu bulan untuk Ramadan 1451 H, kemudian dilanjutkan dengan puasa 6 hari saat Ramadan 1452 H.

Lantas, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Mengutip Aljazeera, sistem penanggalan kalender Islam disandarkan pada siklus bulan. Hingga membutuhkan waktu 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklusnya.

Sebaliknya, kalender Masehi ditandai dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari. Perbedaan inilah yang kemudian memicu terjadinya 2 Ramadan dalam satu tahun.

"Tahun bulan (Hijriah) lebih pendek 11 hari dari kalender matahari (Matahari), hal ini berarti bahwa hilal Ramadan juga akan teramati dua kali pada tahun 2030," tulis Aljazeera.

BACA JUGA:Raih Keberkahan dan Kemuliaan di Malam Lailatul Qadar, Ini Ciri-ciri Orang yang Mendapatkannya

Sebagai contoh, satu tahun dalam kalender Hijriah hanya berlangsung selama 354 hari, bukan 365 hari seperti dalam kalender Masehi.

Fakta astronomis ini pula yang menyebabkan permulaan Ramadan selalu lebih awal 10 -12 hari pada setiap tahunnya.

Ketetapan 1 Ramadan tersebut diambil berdasarkan penggabungan hasil dua metode penentuan awal bulan.

Metode yang dimkasud adalah perhitungan hisab atau astronomis yang kemudian dikonfirmasi melalui rukyatul hilal atau pengamatan hilal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: