Iklan RBTV Dalam Berita

Kisah Ulama yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar serta Ciri Orang yang Mendapatkannya

Kisah Ulama yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar serta Ciri Orang yang Mendapatkannya

Kisah orang yang mendapatkan malam lailatul qadar--

BACA JUGA:Kabar Bahagia, Ini Aturan dan Cara Menghitung THR untuk Freelancer

Sebagai tambahan, dalam buku yang sama yang dikarang oleh Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M. QHI, penulis membagikan pengalaman pribadinya saat mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Pada malam 27 Ramadhan 1432 H tahun 2011, ia merasakan getaran aneh di dalam kamar, seolah-olah ada kehadiran yang gaib.

Meskipun tidak terjadi kejadian konkret, dia melanjutkan berdoa dan berzikir. Selama proses ini, dia merasakan suasana spiritual yang mengherankan, namun setelah berzikir istighfar, semua perasaan aneh itu menghilang.

Doanya pada malam itu dikabulkan, yang menunjukkan kedekatan dengan malam Lailatul Qadar.

Pada malam 29 Ramadhan 1433 H tahun 2012, dia kembali merasakan berkah malam Lailatul Qadar dengan melakukan sholat dari jam 11 malam hingga jam 1 pagi di sebuah majelis di Majalengka.

BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah Soal Imsak dan Adzan Subuh Saat Ramadan, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Sementara itu, pada puasa Ramadhan tahun-tahun berikutnya, seperti 1434 H dan 1435 H, dia juga merasakan kedatangan malam Lailatul Qadar, meskipun tidak semua doanya dikabulkan.

Ini menunjukkan bahwa setiap pengalaman dengan malam tersebut memiliki keistimewaannya sendiri, dan keberkahan yang diterima bisa berbeda-beda setiap tahunnya.

Dengan demikian, malam Lailatul Qadar menjadi momen yang ditunggu-tunggu dan diharapkan bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan dan harapan akan rahmat-Nya.

Mengerjakan amalan malam Lailatul Qadar merupakan bagian penting dari upaya untuk menghidupkan dan meraih keutamaan malam kemuliaan tersebut.

BACA JUGA:Penting! Tips Hemat Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi, Biar Kantong Gak Jebol

Menurut keterangan hadits, malam Lailatul Qadar bertepatan dengan sepuluh malam terakhir pada malam-malam ganjil di bulan ramadhan.

Para ulama Mazhab Syafi'i juga menganjurkan untuk memperbanyak amalan pada malam tersebut, seperti membaca Al-Qur'an dan berzikir pada waktu dan tempat yang dimuliakan.

"Disunnahkan ketika menjumpai lailatul qadar untuk memperbanyak berdoa dengan doa di atas, dan disunnahkan memperbanyak membaca Al-Qur'an, zikir-zikir, dan doa-doa yang disunnahkan dalam syar'i," tulis Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: