Iklan dempo dalam berita

Kenali, Ini 3 Jenis Penyakit yang Tidak Boleh Minum Madu

Kenali, Ini 3 Jenis Penyakit yang Tidak Boleh Minum Madu

Tiga jenis penyakit yang disarankan tidak minum madu--

Pasien diabetes harus membatasi asupan gula termasuk madu. Konsumsi madu dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak diinginkan dan mempengaruhi kontrol gula darah.

3. Alergi 

Beberapa orang memiliki alergi terhadap komponen madu seperti serbuk sari atau protein. Alergi dapat menyebabkan reaksi ringan hingga reaksi yang mengancam jiwa seperti sesak napas, gatal-gatal, pembengkakan, dan bahkan syok anafilaksis.

BACA JUGA:Muslim Wajib Tahu, Ini Kriteria Pemberi dan Golongan Penerima Zakat Fitrah Ramadan 1445 H

Orang dengan riwayat alergi terhadap produk lebah atau alergi terhadap serbuk sari harus menghindari madu. 

Sementara itu, meskipun terkenal dengan segudang manfaatnya. Berikut adalah bahaya minum madu setiap hari atau secara berlebihan yang juga perlu kamu tahu.  

1. Timbulnya Masalah Pencernaan

Untuk efek jangka pendeknya, mengonsumsi madu terlalu banyak bisa menimbulkan masalah pencernaan. Misal diare, kram perut, dan perut kembung. Pasalnya, kandungan fruktosa di dalam madu memengaruhi kemampuan usus dalam menyerap nutrisi. 

Jika kamu mengalami diare atau kembung setelah minum madu terlalu banyak, segera hentikan konsumsinya dan periksa diri ke dokter. 

BACA JUGA:Zakat Fitrah Ramadan 1445 H, Ini Bacaan Niat dan Doa Zakat Fitrah Lengkap

2. Meningkatkan Kadar Gula Darah

Walaupun madu bisa menjadi alternatif yang lebih baik dari gula, madu tetap mengandung gula. 

Studi menyatakan bahwa penderita diabetes harus mengonsumsi madu dengan hati-hati. Asupan madu dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar hemoglobin A1C (hemoglobin yang terikat pada glukosa) dalam darah. Kadar hemoglobin A1C yang tinggi bisa berarti risiko diabetes yang lebih tinggi.

Madu diduga memiliki efek yang mirip dengan gula meja dan sirup jagung tinggi fruktosa. Dalam sebuah penelitian, bahan tersebut meningkatkan kadar trigliserida dan mengganggu respons glukosa dengan cara yang sama.

Yang lebih berbahaya adalah terjadinya resistensi insulin yang bisa menyebabkan jumlah gula dalam darah meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: