Iklan RBTV Dalam Berita

7 Tokoh Ilmuwan Muslim yang Penemuannya Mengubah Dunia

7 Tokoh Ilmuwan Muslim yang Penemuannya Mengubah Dunia

Deretan ilmuan muslim berikut penemuannya--

Tidak hanya itu, Al Battani juga berhasil menentukan dengan tepat kemiringan ekliptika, panjang musim, dan orbit sebenarnya serta rata-rata Matahari.

Observasinya yang teliti terhadap gerhana Bulan dan Matahari bahkan dimanfaatkan oleh Dunthorne pada tahun 1749 untuk menentukan percepatan sekuler gerak bulan. 

Selain itu, ia menyajikan solusi yang elegan melalui proyeksi ortografik untuk berbagai masalah trigonometri bola.

BACA JUGA:Bacaan Sholawat agar Rumah Tangga Tetap Harmonis, Diamalkan Setelah Maghrib dan Subuh

Dalam bidang matematika, Al Battani memperkenalkan penggunaan sinus sebagai pengganti akord Yunani, dengan pemahaman yang jelas akan keunggulannya. 

Dengan kontribusi-kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu astronomi, matematika, dan astrologi, Al Battani tidak hanya mengukir namanya dalam sejarah ilmu pengetahuan, tetapi juga meninggalkan warisan yang abadi bagi peradaban manusia.

4. Ibn Al Farabi - Ahli Filsafat

Abu Nasr Mohammad Ibn al-Farakh al-Farabi, seorang ilmuwan multibahasa yang mahir dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup pada masa pemerintahan enam khalifah Abbasiyah. 

Kontribusinya yang besar terutama terlihat dalam sains, filsafat, logika, sosiologi, kedokteran, matematika, dan musik.

BACA JUGA:Tabel Kredit Usaha Mikro Mandiri Plafon Rp 50 Juta, Proses Cair Cepat, Syarat Pengajuan Simpel

Sebagai seorang filsuf, ia dikenal sebagai 'Guru Kedua' setelah Aristoteles, dengan salah satu kontribusi pentingnya adalah membagi logika menjadi dua kategori: Takhayul (gagasan) dan Thubut (bukti).

5. Ibn Al Haitham - Fisikawan Penemu Optik

Abu Ali Hasan Ibn al-Haitham, salah satu fisikawan terkemuka di dunia, telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang optik dan metode ilmiah.

Konsep optik yang dikembangkannya menjadi landasan bagi pembuatan kamera obscura pertama di dunia. 

Di Barat, ia dikenal sebagai Alhazen, dan karyanya, termasuk "Kitab-al-Manadhir", telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: