Rajin Berdoa Tapi Tidak terkabul, Ustaz Adi Hidayat Sebut 3 Penyebab Utama Doa Seorang Muslim Ditolak

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Rajin berdoa tapi tidak terkabul, ustaz-adi-hidayat sebut 3 penyebab utama doa seorang muslim ditolak, mari simak ulasannya.

Allah Azza wa Jalla menyukai hamba-hamba-Nya yang memohon dan berdoa dengan tulus kepada-Nya. Bahkan, dalam surah Ghafir ayat 60, Allah Swt. memerintahkan kita untuk berdoa. Apabila misalnya kita enggan atau malas berdoa, maka kita pun termasuk ke dalam orang-orang yang sombong.

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

BACA JUGA:Ingin Doa Cepat Terkabul, Kata Ustaz Adi Hidayat Baca Dua Surat Rahasia Ini

Namun, adakalanya doa-doa yang kita panjatkan ternyata tidak segera dikabulkan oleh Allah Swt. Mengapa hal itu terjadi? Apa yang membuat doa-doa kita tidak segera terkabul oleh-Nya? Berikut penjelasannya!

Penyebab Utama Doa Seorang Muslim Ditolak

Ustaz Adi Hidayat, seorang tokoh agama terkemuka, telah mengidentifikasi beberapa alasan mengapa doa mungkin tidak terjawab sebagaimana yang kita harapkan.

1. Ketidakcocokan dengan Kehendak Allah SWT

Salah satu alasan utama yang Ustaz Adi Hidayat sering sebutkan adalah bahwa doa mungkin tidak terkabul karena tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT. Meskipun manusia bisa memohon apa pun yang mereka inginkan, Allah adalah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. 

Terkadang, apa yang kita minta tidak sejalan dengan rencana-Nya yang lebih besar untuk kita. 

Ustaz Adi mengingatkan bahwa ketidakmenerimaan terhadap doa tidak boleh dianggap sebagai penolakan, tetapi sebagai tanda bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untuk kita yang belum kita ketahui.

BACA JUGA:Kata Ustaz Adi Hidayat, Karena Hal Ini Seorang Istri Bisa Masuk Surga, Allah Buka Seluruh Pintu Surga

2. Kurangnya Keikhlasan dalam Berdoa

Ustaz Adi Hidayat juga menyoroti pentingnya ikhlas dalam berdoa. Kekuatan doa tidak hanya terletak pada kata-kata yang diucapkan, tetapi juga pada keadaan hati yang menyertainya. 

Sumber: