Ini 5 Mesjid Tua di Bengkulu, Nomor 3 Usianya Sudah 256 Tahun
--
BACA JUGA:Harga BBM Bulan April Turun, Semoga saja Karena Harga Minyak Dunia Anjlok
Masjid ini berdiri tahun 1800, beberapa kali Bengkulu dihantam gempa bumi hebat, namun sedikit pun tak ada kerusakan yang dialami.
Menurut Sukri, tiang-tiang penyangga masjid yang terbuat dari kayu disusun tidak terputus namun saling menyambung. Penggunaan paku tidak dominan, namun lebih menggunakan pasak kayu.
Selanjutnya, dinding masjid terbuat dari semen, namun bagian dalam dinding itu tidak diisi dengan batu bata, melainkan bambu (bidai).
“Bambu itu dibelah dan dipecah-pecah. Nah, itulah yang dijadikan sebagai pengganti batu bata. Lalu batang bambu itu setelah disusun baru ditutup dengan semen. Ini rahasia mengapa masjid selalu kokoh tak rusak karena gempa,” tutur Sukri.
BACA JUGA:Lepat Binti dan Lemang Tapai yang Menggoda, Ini Kudapan Buka Puasa Khas Bengkulu
Saat ini mesjid tidak lagi digunakan untuk salat masyarakat desa, karena ukurannya yang kecil sekitar 6 x 6 meter. Masyarakat membuat mesjid yang lebih besar. Namun mesjid tua tersebut hanya digunakan anak-anak untuk belajar mengaji.
5. Mesjid Jamik Kota Bengkulu.
Mesjid Jamik Bengkulu ini, menurut catatan sejarah, pada mulanya berdiri di Kelurahan Bajak, yakni di sekitar lokasi makam pahlawan nasional Sentot Alibasyah Prawiradirja. Kemudian, sekitar awal abad ke-18 dipindahkan ke lokasi sekarang di Jalan Soeprapto, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Kapan Lebaran? Ini Jadwal Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah
Mesjid jamik saat itu hanya menggunakan bahan atau material dari kayu, beratapkan daun rumbia dan memiliki lantai yang sangat sederhana pula. Kemudian direnovasi oleh Ir Soekarno, saat diasingkan di Bengkulu tahun 1938-1942.
(tim liputan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: