Sosok Mbah Benu Viral karena Telepon Allah, Begini Caranya Mendapatkan Kepercayaan Masyarakat
Mbah Benu, pimpinan jamaah Aolia Gunung Kidul yang sedang menjadi sorotan--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sosok Mbah Benu viral karena telepon Allah, begini caranya mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Kisah kontroversial Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul yang menetapkan Hari Raya Idulfitri lebih awal dari keputusan pemerintah terus memanaskan perbincangan di kalangan publik.
Sorotan khususnya tertuju pada sosok Imam Jemaah Aolia, yang tak lain adalah KH. Ibnu Hajar Pranolo atau yang akrab disapa Mbah Benu, yang menjadi pusat perhatian di media sosial.
BACA JUGA:Waspada, Ini Lokasi Rawan Kecelakan di Tol Trans Jawa, Cek Dulu Sebelum Mudik Lebaran Idul Fitri!
Mbah Benu, dengan kebijakan yang diambilnya, memunculkan diskusi tentang pendekatan budaya yang digunakannya dalam menyebarkan keyakinannya kepada masyarakat.
Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, yang lebih dikenal sebagai Mbah Benu, telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir.
Kehadirannya sebagai pemimpin Jamaah Aolia menciptakan perbincangan yang melanda berbagai media, terutama setelah video viral menunjukkan jamaahnya melaksanakan shalat Idul Fitri pada tanggal 5 April 2024, jauh sebelum perkiraan resmi dari pemerintah yang mengindikasikan tanggal 10 atau 11 April 2024 sebagai hari Lebaran.
Kelompok agama yang dipimpinnya, Jamaah Aolia, berkumpul di kawasan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah eksis sejak tahun 1983.
BACA JUGA:Jangan Disamakan! Begini Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki dan Perempuan
Mbah Benu, sebagai figur utama di dalamnya, dipandang memiliki kedalaman ilmu spiritual yang disebut sebagai ilmu laduni. Konon, ilmu tersebut diperolehnya melalui petode mujahadah atau perjalanan spiritual pribadi, di mana ia mendapat pencerahan langsung dari Allah SWT.
Dalam sebuah pernyataannya, Mbah Benu mengklaim bahwa dirinya "menelepon langsung" kepada Allah sebelum menetapkan hari Lebaran tersebut.
Namun, pernyataan kontroversial tersebut kemudian dikoreksi bahwa yang dimaksud dengan "telepon" adalah pengalaman spiritual yang dialaminya.
Sosok Mbah Benu, yang telah menjadi figur yang sangat dihormati di tengah-tengah warga sekitar, telah menetap di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang Gunungkidul sejak era 1980-an.
BACA JUGA:Sama-sama Beri Fasilitas Pembiayaan, Ini Perbedaan BRIguna Karya dan Umum, Jangan Salah Pilih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: