Iklan dempo dalam berita

Punya Makna dan Filosofi Mendalam, Ini Arti Ketupat dalam Bahasa Jawa

Punya Makna dan Filosofi Mendalam, Ini Arti Ketupat dalam Bahasa Jawa

Arti ketupat dalam Bahasa Jawa--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM- Punya makna dan filosofi mendalam, ini arti ketupat dalam bahasa Jawa.

Ketupat, sebuah makanan khas yang selalu dihidangkan dengan megah saat momen Lebaran tiba, telah menjadi ikon tak terpisahkan dari perayaan tersebut.

Namun, di balik popularitasnya sebagai hidangan utama Lebaran, tersimpanlah sebuah filosofi dan makna yang dalam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran itu sendiri.

BACA JUGA:Bacaan Doa Tahlil Ziarah Kubur Singkat, Teruntuk Orang Tua dan Keluarga yang Sudah Meninggal

Ketupat adalah hasil dari proses pengepakan beras yang cermat, dibungkus dengan daun kelapa yang telah dianyam dengan teliti hingga membentuk pola persegi yang khas.

Sebagai simbol makanan utama dalam perayaan Lebaran, ketupat telah menjadi bagian integral dari hidangan yang disajikan bersama dengan lauk khas Lebaran lainnya, seperti opor, sambal goreng, dan beragam hidangan lezat lainnya.

Namun, jauh di luar kelezatan rasa dan keindahan bentuknya, ketupat menyimpan makna dan filosofi yang melambangkan semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Lebaran.

BACA JUGA:Ketupat Selalu Ada di Hari Spesial Lebaran, Ini Filosofi Ketupat Menurut Sunan Kalijaga

Ketupat bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari persatuan, kebersamaan, dan kedamaian dalam sebuah keluarga atau masyarakat yang merayakan Lebaran.

Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, ketupat mengandung makna filosofis yang dalam. Terbuat dari tiga bahan utama, yaitu janur kuning, beras, dan santan, setiap elemen memiliki simbolisme tersendiri.

Janur kuning, atau pelepah daun kelapa muda, melambangkan tolak bala atau penolak bahaya, mengingatkan akan perlunya perlindungan dari ancaman dan keselamatan bagi masyarakat.

Beras, sebagai simbol kemakmuran, tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga doa untuk kelimpahan dan kemakmuran setelah perayaan.

BACA JUGA:Ternyata Sudah Hadir Sejak Abad ke 15 di Era Kerajaan Demak, Ini Sejarah Ketupat Beserta Filosofinya

Santan, yang dalam bahasa Jawa disebut santen, memiliki makna mendalam yang berima dengan kata "ngapunten", yang berarti memohon maaf. Dengan demikian, ketupat tidak hanya menjadi hidangan, tetapi juga sebuah ungkapan permohonan maaf yang tulus di antara sesama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: