Jangan Lakukan! Ini 4 Risiko Lakukan Hubungan Suami Istri Sedarah, Nomor 4 Berakibat Fatal
4 Risiko Lakukan Hubungan Suami Istri Sedarah--
Kondisi cacat lahir yang rentan dialami anak hasil pernikahan sedarah, seperti tumbuhnya jari tambahan pada tangan dan kaki (polidaktili), jari tangan menyatu, hidrosefalus, asimetri wajah, bibir sumbing, dwarfisme, gangguan jantung, serta berat bayi lahir rendah (BBLR).
Efek lain dari pernikahan sedarah adalah meningkatkan ketidaksuburan pada orang tua dan keturunannya.
3. Sistem Imun Lemah
Saudara kandung memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen. Selain meningkatkan risiko penyakit bawaan, hal ini memengaruhi kualitas sistem imun pada keturunannya. Karena keturunannya memiliki susunan DNA yang hampir sama, dan memberikan kualitas sistem imun yang sama dengan induknya.
Akibatnya, anak yang terlahir dari pernikahan sedarah rentan mengalami sakit karena daya tahan tubuh yang lemah.
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Hubungan Intim Sedarah Dalam Islam, Apakah Diperbolehkan dan Dianjurkan?
4. Risiko Kematian
Risiko kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan sedarah cenderung tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi genetik dan sistem imun yang lemah. Kasus yang sering terjadi adalah kematian saat bayi dilahirkan (kematian neonatal).
Bahkan selain kematian bayi, sang ibu juga akan memiliki risiko yang sama, terutama jika melahirkan pada usia lebih dari 40 tahun.
BACA JUGA:Catat! Ini Waktu yang Baik Berhubungan Suami Istri Menurut Islam, Apa Keistimewaannya?
Beberapa kasus hubungan sedarah yang merupakan pelecehan seksual kerap terjadi oleh orang tua dan anak kandungnya, saudara kandung, atau anggota keluarga lain.
Hubungan ini dapat terjadi berulang kali dan tanpa diketahui oleh anggota keluarga lainnya. Banyak korban yang memilih bungkam dan bersedia dilecehkan karena tidak ingin melihat keluarganya mengalami perpecahan.
Orang tua yang melakukan hubungan seksual sedarah dengan anaknya sendiri biasanya dipengaruhi oleh minuman beralkohol atau penggunaan obat-obatan terlarang. Hubungan sedarah dalam keluarga juga lebih berisiko dilakukan oleh orang tua yang sering bertengkar, baik secara fisik maupun verbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: