Waspada! Ini Dampak Terhadap Kesehatan jika Berjimak saat Istri Datang Bulan

Waktu berjimak dan siklus menstruasi yang pendek maupun tidak teratur menjadi faktor penentu peluang kehamilan.

Perlu diketahui jika sperma dapat hidup di dalam tubuh selama 7 hari. Jika Anda berjimakdi akhir periode haid dan memiliki siklus menstruasi 22 hari, ada kemungkinan sperma masih berada di saluran reproduksi, lalu membuahi sel telur yang dikeluarkan saat ovulasi.

BACA JUGA:Berapa Cicilan Pinjaman KUR BRI Rp 20 Juta? Segini Besaran Angsuran per Bulannya

3. Infeksi jamur pada Kelamin

PH kelamin perempuan normalnya berada di antara 3,8 hingga 5,0. Memasuki periode menstruasi, pH menjadi lebih rendah atau menjadi lebih basa.

Kondisi ini akan memudahkan jamur hidup dan berkembang biak kemudian mengifeksi saluran reproduksi wanita.

Gejala infeksi jamur ini mungkin akan terjadi di minggu pertama menstruasi. Nah, berjimak akan memperparah gejala yang timbul.

Gejala efek samping berjimak saat haid ini meliputi keputihan yang menyerupai gumpalan keju serta gatal, nyeri, dan kemerahan di area sekitar vulva.

BACA JUGA:Dapat Harta Karun? Seperti Ini Hukum Internasional Tentang Kepemilikan Harta Karun Kapal Tenggelam

4. V menjadi kering

Berjimak saat haid bisa mengurangi penggunaan pelumas karena darah menstruasi dapat menjadi pelumas alami. Namun, berbeda halnya dengan wanita yang terbiasa menggunakan tampon ketika menstruasi.

Penggunaan tampon, terutama hingga sesaat sebelum berjimak akan menyebabkan V menjadi kering. Hal ini terjadi karena tampon mampu menampung darah menstruasi, sekaligus menyerap pelumas alami yang berada sekitar di leher rahim.

5. Infeksi saluran kemih

Efek samping berjimak saat haid lainnya adalah lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Letak lubang kencing dan V yang berdekatan akan meningkatkan risiko penyebaran bakteri dalam darah haid selama menstruasi, terutama saat berjimak.

BACA JUGA:10 Legenda Harta Karun Indonesia yang Belum Ditemukan, Dimana Kira-kira Tempatnya?

Sumber: