Intip Lokasi Harta Karun Batu Bara Ratusan Juta Ton di Sumbar, Pernah Dikeruk Oleh Belanda

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Intip lokasi harta-karun-batu-bara ratusan juta ton di Sumbar, pernah dikeruk oleh Belanda.

Bisnis pertambangan, selalu identik dengan perusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan operasionalnya.

Hasil produksinya memang membantu kemajuan ekonomi negara dan lingkungan sekitar. Namun nilai kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh mereka tidak bernilai harganya. 

BACA JUGA:Emas Hitam Sumber Energi Dunia, Ini 7 Daerah yang Punya Harta Karun Batu Bara Terbesar di Indonesia

Bahkan bisa jadi keuntungan yang mereka berikan kepada negara sangat kurang untuk memperbaiki kerusakan lingkungan muncul.

Untuk menekan kerugian dampak kerusakan lingkungan, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada perusahaan tambang untuk segera memperbaiki lahan setelah masa tambang berakhir.

Presiden juga menyebut bahwa kini sudah ada Peraturan Menteri yang dimana setiap perusahaan tambang harus memiliki pusat persemaian (Nursery Center).

BACA JUGA:Ini Lokasi Harta Karun Batu Bara di Sumsel, Berada di Desa Kecil Berjumlah Sekitar 72 Juta Ton

Indonesia merupakan negara tiga terbesar di dunia yang memproduksi batu bara terbanyak. Memang bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah.

Jadi tidak heran jika banyak pebisnis yang menjalankan industri pertambangan yang memiliki volume produksi hingga puluhan juta ton setiap tahunnya. Bahkan banyak konglomerat Indonesia yang sudah sukses di lini bisnis lain ternyata juga ikut berbisnis di industri ini.

Lokasi Harta Karun Batu Bara Ratusan Juta Ton di Sumbar, Pernah Dikeruk Oleh Belanda

Selama seratus tahun lebih, batu bara telah dieksploitasi mencapai sekitar 30 juta ton, dan masih tersisa cadangan lebih dari 100 juta ton.

BACA JUGA:Waw! Segini Jumlah Produksi Harta Karun Tambang Minyak di Balikpapan Perharinya 2024

Namun masa depan penambangan batu bara di kota Sawahlunto masih belum jelas, sebab cadangan yang tersisa hanya bisa dieksploitasi sebagai tambang dalam.

Sumber: