Tambang Bauksit Terbesar di Indonesia, Kepulauan Riau Posisi Teratas, Hasilkan Harta Karun 180,97 Juta Ton
Tambang Bauksit Terbesar di Indonesia, Kepulauan Riau Posisi Teratas, Hasilkan Harta Karun 180,97 Juta Ton--foto: rbtv.disway.id
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – tambang-bauksit terbesar di Indonesia, kepulauan Riau posisi teratas hasilkan harta karun 180,97 juta ton.
Indonesia adalah penghasil bauksit terbesar berada di peringkat ke-5 global, dengan volume produksi bauksit sekitar 21 juta metrik ton kering.
Bauksit adalah bahan mentah untuk membuat aluminium, logam ringan yang bisa dipadatkan hingga keras seperti baja, tahan korosi, dan bisa menjadi penghantar listrik yang baik.
BACA JUGA:Penguasa Harta Karun, Ini 10 Tambang Batu Bara Terbesar di Indonesia, Segini Jumlah Produksinya
Aluminium kemudian menjadi bahan baku penting untuk beragam industri, mulai dari otomotif, perlengkapan rumah tangga, sampai teknologi panel surya.
Hal ini membuat banyak negara-negara di dunia yang berlomba-lomba mendapatkan bahan mentah satu ini.
Berikut daftar beberapa daerah penghasil bauksit terbesar di Indonesia:
BACA JUGA:Produksi Tambang Bauksit Pulau Bintan Capai 3.835.500 Ton, Ini Daerah Penghasilnya
1. Kepulauan Riau (180,97 juta ton)
Jika berbicara tentang daerah yang memiliki bauksit terbesar di Indonesia maka nama Kepulauan Riau akan masuk ke dalam daftar paling atasnya.
Bagaimana tidak di Provinsi Kepulauan Riau atau lebih tepatnya di Pulau Bintan terdapat tambang bauksit yang hasilnya bahkan diminati oleh Negara besar seperti Cina.
BACA JUGA:Daftar Tambang Bauksit Terbesar di Indonesia, Punya Cadangan 144,5 Juta Ton
Karimun merupakan salah satu hasil dari tambang bauksit yang ada di Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Seribu tersebut.
Perusahaan yang menangani bauksit di Pulau Bintan Kepulauan Seribu ini bernama PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang juga bertugas sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP), di tahun 2012 Kepulauan Riau menyumbang sekitar 14,6 juta ton bauksit berdasarkan data yang ada di Badan Geologi Kementerian ESDM 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: