Bogor Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Emas Peninggalan Prabu Siliwangi, Ini Lokasinya
Bogor Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Emas Peninggalan Prabu Siliwangi, Ini Lokasinya--Foto: ist
BACA JUGA:Indonesia Kaya, Cadangan Harta Karun Emas Hitam Masih 134 Miliar Ton Untuk 500 Tahun ke Depan
H. Ten Dam berpendapat bahwa pakuan bukan sebuah nama melainkan kata benda umum yang berarti ibukota dan memiliki arti yang berbeda dengan keraton.
H. Ten Dam merujuk laporan Kapiten Wikler (1690) yang menceritakan perjalanan melintasi istana Pakuan di Pajajaran yang terletak antara sungai Ciliwung dan Cisadane yang mengalir sejajar, sehingga Pakuan Pajajaran berarti Pakuan di Pajajaran.
Dalam naskah Carita Parahiyangan terdapat kalimat yang berarti 'Sang Susuktunggal merupakan pembuat tahta Sriman Sriwacana untuk Sri Baduga Maharaja Ratu Penguasa di Pakuan Pajajaran yang bersemayam di keraton Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati, yaitu pakuan Sanghiyang Sri Ratu Dewata'.
BACA JUGA:Miliki Harta Karun Tambang Emas, Sulawesi Selatan Tergolong Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
Kata 'pakuan' pada prasasti dapat diartikan sebagai keraton, kedaton atau istana dan diperkirakan terdapat lima bangunan keraton yaitu bernama Bima, Punta, Narayana, Madura dan Suradipati.
Karena berjumlah banyak sehingga masyarakat meringkasnya sebagai Pakuan Pajajaran atau Pakuan atau Pajajaran
Bogor Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Emas Peninggalan Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi memimpin Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu pada rentang tahun 1482-1521 M.
Nama Prabu Siliwangi menjadi terkenal karena bisa membawa Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya.
BACA JUGA:Saingi Kalimantan, Ini 3 Lokasi Simpanan Harta Karun Emas Hitam di Jawa Barat
Prabu Siliwangi memiliki nama asli Jaya Dewata dan lahir pada tahun 1401 di Kawali Galuh, atau sekarang merupakan daerah Ciamis.
Ia juga dikenal dengan nama Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja yang tercatat pada beberapa prasasti yang pernah ditemukan.
Ayah Prabu Siliwangi bernama Prabu Dewa Niskala yang merupakan cucu dari Raja Niskala Wastu Kencana pemimpin Kerajaan Sunda-Galuh pada tahun 1348-1475M.
Sebutan Prabu Siliwangi sendiri berasal dari kata “silih” dan “wangi”, yaitu gelar turun temurun yang diberikan kepada beberapa pemimpin karena menjadi pengganti yang bisa membawa harum nama Kerajaan Pajajaran. Gelar Siliwangi juga pernah disematkan kepada Niskala Wastu Kancana, kakek Sri Baduga Maharaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: