Haji Bukan Gelar, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Gelar Pak Haji dan Bu Hajjah Sepulang dari Tanah Suci
Haji Bukan Gelar, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Gelar Pak Haji dan Bu Hajjah Sepulang dari Tanah Suci--Foto: ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - haji Bukan Gelar, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Gelar Pak Haji dan Bu Hajjah Sepulang dari Tanah Suci
Gelar haji sudah menjadi budaya yang mengakar di Indonesia. Masyarakat akan memanggil jemaah haji yang pulang dari ibadah haji dengan gelar yakni ‘Haji’ untuk pria dan 'Hajjah' untuk wanita. Huruf 'H' dan 'Hj' juga ditambahkan di depan nama dalam penulisan namanya layaknya gelar akademik.
BACA JUGA:Pulang Ibadah Haji Dipanggil Pak Haji, Yuk Ketahui Sejarah Gelar Haji yang Hanya Ada di Indonesia
Lalu, apakah gelar haji dan hajjah boleh digunakan dan disematkan kepada mereka yang pulang dari ibadah haji? Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat berikut ini.
Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Gelar Pak Haji dan Bu Hajjah Sepulang dari Tanah Suci
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan ketika usai menunaikan ibadah di Tanah Suci dan kemudian dipanggil dengan sebutan haji, jemaah harus ingat bahwa itu bukanlah gelar.
“Jika ada yang menyebutkan pak haji, itu bukan gelar tapi itu mengingatkan agar jangan sampai kebaikan yang dimilikinya luntur lagi,” tandas Ustaz Adi Hidayat (UAH) sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari kanal YouTube Aa Gym Official
Hal ini karena haji mabrur itu adalah saat dimana seseorang telah meninggalkan sifat buruknya yang ia miliki sebelum pergi ke Tanah Suci.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kata mabrur berawal dari kata birrun dimana artinya sifat buruk hilang dan datang sifat baik.
BACA JUGA:Seperti Ini Proses Pemakaman Jamaah Haji yang Meninggal di Tanah Suci dan Tata Cara Berziarah
“Birrun artinya kebaikan yang lahir setelah buruknya hilang, kebaikan yang muncul setelah keburukan hilang, ada orang berbuat buruk ditinggalkan jadi baik,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Marahnya ditinggalkan jadi sabar, sombongnya ditinggalkan jadi tawadhu, kebaikan yang muncul setelah meninggalkan yang buruk disebut Birrun jika melekat pada pelakunya disebut Mabrurun,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Penyebutan haji mabrur ini kemudian dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat karena saat melempar jumrah itulah waktu dimana melempar sifat-sifat jelek dalam diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: