Kapan Puncak Panas Tahun 2024 di Indonesia? Ini Prediksinya Menurut BRIN

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kapan puncak panas tahun 2024 di Indonesia? Ini prediksinya menurut BRIN.

Puncak panas tahun 2024 di Indonesia menjadi perhatian serius mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari dan kondisi lingkungan.

BACA JUGA:Baca Sholawat Ini 11 Kali Setelah Sholat Fardhu, Pelakunya Diganjar Rezeki yang Tidak Terputus

Berdasarkan prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Riset bidang Meteorologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Eddy Hermawan, memperkirakan bahwa puncak cuaca panas yang sedang melanda saat ini akan terjadi sekitar bulan Juli 2024. Namun, kapan cuaca panas ini akan berakhir masih belum bisa dipastikan.

BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa Banyak Negara yang Menolak Kemerdekaan Palestina, Cek di Sini Daftar Negaranya

Penyebab Utama Cuaca Panas

Eddy menjelaskan bahwa hasil analisis berbasis perilaku data Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudra Hindia menunjukkan bahwa kondisi panas mulai terjadi sejak April 2024, terutama di kawasan barat Indonesia dan Pantai Utara Pulau Jawa.

Indian Ocean Dipole (IOD) adalah fenomena iklim yang mempengaruhi suhu permukaan laut dan pola curah hujan di sekitar Samudra Hindia, yang secara langsung berdampak pada kondisi cuaca di Indonesia.

BACA JUGA:Ditangkap Polisi, Begini Pengakuan Pelaku Penganiayaan, Korbannya Sampai Buta

Cuaca panas di Indonesia juga diperparah oleh angin timuran yang bergerak melintasi kawasan Indonesia.
Angin ini membawa udara kering dari gurun di bagian utara Australia, yang memperburuk kondisi panas dan kering di Indonesia.

Fenomena ini terjadi seiring dengan bergesernya posisi Matahari yang meninggalkan garis ekuator sejak 21 Maret 2024.

Gerakan semu Matahari ini menuju Belahan Bumi Utara (BBU), menyebabkan peningkatan suhu di wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Tabel Angsuran Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian, Bisa Cairkan Uang Sampai Rp 200 Juta

Akibatnya, kondisi cuaca panas yang telah berlangsung semakin memburuk, menambah tekanan terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat di daerah yang terdampak.

Sumber: