Iklan RBTV Dalam Berita

El Nino Sebentar Lagi Berganti La Nina, Ini Wilayah yang Terdampak La Nina

El Nino Sebentar Lagi Berganti La Nina, Ini Wilayah yang Terdampak La Nina

Prediski potensi terjadi La Nina di Indonesia 2024--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – El Nino sebentar lagi berganti La Nina, ini wilayah yang terdampak La Nina.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa fenomena La Nina akan segera menggantikan El Nino.

La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin sehingga mengalami peningkatan curah hujan.

BACA JUGA:Menarik Diselami, Ini Spesifikasi Hp Redmi 12C Harga Rp 1 Jutaan, Murah dan Terbaik

Dilansir dari laman BMKG, La Nina berupa embusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya.

Menguatnya angin pasat mendorong massa air laut ke arah barat sehingga di Pasifik timur suhu muka laut menjadi lebih dingin. La Nina terjadi ketika El Nino sudah melemah dan berada di fase normal.

BACA JUGA:Terbukti Cuan, Yuk Coba 7 Cara Menghasilkan Uang dari Aplikasi Telegram Berikut Ini

Saat ini, BMKG menyampaikan bahwa El Nino mulai melemah dan diprediksi akan beralih ke netral pada Mei 2024.

"BMKG memprediksi bahwa La Nina berpotensi terjadi pada semester kedua 2024," katanya.

Setelah El Nino melemah dan beralih ke fase netral, fenomena selanjutnya adalah La Nina.

"Hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan bahwa pada periode dasarian I Mei 2024, ENSO mulai beralih ke kondisi Netral dengan indeks sebesar 0.42. ENSO diprediksi akan terus berada pada fase Netral hingga Juni-Juli, dan diprediksi beralih ke fase La Nina pada Juli-Agustus 2024," terangnya.

BACA JUGA:Bikin iPhone 15 Was-was, Ini Spesifikasi Huawei Pura 70 Series, Gebrak Pasar Bawa Kamera Ciamik!

Karena itu, ia pun meminta petani di Indonesia agar bersiap. Sebab, La Nina umumnya memberikan dampak berupa peningkatan curah hujan di Indonesia, terutama pada periode musim kemarau.

"Kondisi ini perlu diantisipasi oleh petani terutama untuk komoditas pertanian yang sensitif terhadap curah hujan seperti tanaman hortikultura," ujar Ardhasena.

Di samping itu, terdapat kajian yang menunjukkan bahwa terdapat potensi meningkatnya gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada akhir musim kemarau di tahun La Nina yang perlu diantisipasi oleh para petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: