Iklan dempo dalam berita

Mitos Bulan Apit Bagi Masyarakat Jawa, Dinilai Sial untuk Acara Pernikahan

Mitos Bulan Apit Bagi Masyarakat Jawa, Dinilai Sial untuk Acara Pernikahan

Mitos Bulan Apit Bagi Masyarakat Jawa--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mitos bulan apit bagi masyarakat Jawa, dinilai sial untuk acara pernikahan.

Bulan Apit adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menyebut bulan Dzulqa’dah dalam kalender Hijriyah.

Penamaan ini muncul karena Dzulqa’dah diapit oleh dua bulan penting bagi umat Islam, yakni Syawal dan Dzulhijjah.

BACA JUGA:Mitos Rambut Tumbuh Sehelai, Benarkah Pertanda Buruk Bagi Kesehatan?

Dirangkum dari buku Khazanah Adat dan Budaya Singkil karya Khairuddin, bulan Apit dianggap sebagai salah satu bulan sial dalam kepercayaan sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di beberapa daerah tertentu pulau Jawa.

Bulan ini merupakan bulan yang dipercaya masyarakat Jawa kurang baik, karena terkadang bisa menyebabkan sakit. Menikah pada bulan ini juga dipercaya akan membawa perselisihan.

BACA JUGA:3 Mitos Telaga Sarangan, Salah Satunya Pasangan Kekasih Bisa Putus jika Datang ke Tempat Ini

Mitos Bulan Apit Dalam Masyarakat Jawa

Mengenai bulan adalah sebuah berkah yang banyak memberi hikmah dan amanah. Akan tetapi bukan hanya bulan yang dianggap baik, juga ada bulan yang dianggap akan membawa bala dan membawa kesialan. Diantaranya bulan Dzulkaidah atau disebut biasa disebut dengan apit.

Di kalangan mayoritas masyarakat muslim di Indonesia khususnya di Jawa terdapat tradisi larangan melaksanakan akad nikah pada bulan di antara dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, atau lebih populer dikenal dengan sebutan bulan apit atau kapit.

BACA JUGA:Ini 5 Mitos Bunga Edelweiss, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

Secara bahasa ‘kapit’ berasal dari kata hafidz yang dalam bahasa arab berarti menjaga atau memelihara. Yang dimaksud di sini adalah menjaga atau memelihara kesucian bulan ini dari peperangan atau larangan lainnya.

Karena di dalam al-Qur’an apit/dzulqa’dah termasuk Syahrul Haram, bulan suci dan mulia, selain dari bulan Rajab, Dzulhijah, dan Muharram.

Ada berbagai alasan disebutkan bahwa yang menikah di bulan apit maka ia akan mengalami seret rezeki, dan akan terjadi perceraian. Pelarangan ini hampir-hampir telah dimaknai sebagai sebuah keharaman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: