Perdana ikuti KBM di Sekolah, Siswa SMP Negeri 27 Seluma Meninggal Dunia Akibat Tenggelam di Sungai Air Talo
Siswa SMP Negeri 27 Seluma Meninggal Dunia Akibat Tenggelam di Sungai Air Talo--
SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Pedana ikuti KBM di sekolah, pelajar SMP Negeri 27 Seluma meninggal dunia akibat tenggelam di sungai Air Talo.
Sungai Air Talo kembali menelan korban jiwa. Musibah kali ini dialami Radika (13), seorang bocah SMP Negeri 27 Seluma yang baru perdana masuk sekolah di tahun ajaran baru usai menjalani orientasi masa pengenalan lingkungan sekolah pekan lalu.
Menurut keterangan Kades Pagar Gasing Dodi Werianto, kronologis kejadian bermula ketika korban bersama 5 orang teman sekolahnya berniat mandi di sungai sepulang sekolah.
Namun teman-temannya yang melihat korban tenggelam di sungai, justru tidak memberitahukan warga sekitar atau ke orang tuanya karena takut.
BACA JUGA:Gadget Andalan! Ini 5 Rekomendasi HP Iphone Termurah dan Terbaru Tahun 2024
Kejadian ini baru diketahui setelah salah satu orang tua dari teman korban berniat mencari anaknya yang bernama Faris (13).
Faris pun menceritakan kepada orang tuanya jika Radika teman sekolahnya telah tenggelam, sehingga akhirnya orang tua Faris memberitahukan warga dan perangkat desa setempat.
"Korban ini baru perdana masuk sekolah, tadi korban mandi berlima, tapi teman-temannya takut melapor kalau Radika tenggelam, ketahuannya pas ada temannya dijemput orang tuanya barulah bercerita, dan warga langsung berupaya menyelam ke dalam lubuk tungkalan sungai Air Talo ini," terang Dodi Werianto.
Korban bernama Radika--
BACA JUGA:Simak! Ini Syarat dan Cara daftar Bansos BPNT Bulan Juli 2024, Cukup Pakai HP
Sekitar 30 menit melakukan pencarian di sungai, akhirnya korban berhasil ditemukan dan dievakuasi dari dasar lubuk tungkalan sungai Air Talo yang kedalamannya saat musim kemarau ini sekitar 2 meteran.
Korban sempat diberi pertolongan darurat oleh warga setempat sebelum dilarikan ke Puskesmas dan dari perut korban banyak mengeluarkan air
"Tadi warga sempat memberikan pertolongan pertama, namun karena kondisinya belum ada tanda-tanda denyut nadi, warga pun memutuskan membawa korban ke Puskesmas Masmambang untuk mendapatkan pertolongan yang lebih intensif" tutur Kades Pagar Gasing Dodi Werianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: