Masih Ingat dengan Ponari? si Dukun Kecil yang Punya Batu Ajaib, Begini Nasibnya Sekarang
Nasib Ponari, dukun cilik yang memiliki batu sakti--
BACA JUGA:Ini 6 Biji Kopi Terbaik di Kelas Dunia, Ternyata Banyak dari Indonesia
Masa Kejayaan Ponari
Pada tahun 2009, Ponari berada di puncak popularitasnya sebagai dukun cilik. Orang-orang dari berbagai daerah beramai-ramai mengunjungi rumahnya untuk berobat. Mereka rela antri demi air yang dicelup dengan batu milik Ponari.
Masyarakat saat itu mempercayai bahwa batu ajaib milik Ponari bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Ponari bahkan mengantongi uang hingga Rp 100 juta per hari dari mengobati orang-orang, membuatnya sempat mengantongi miliaran rupiah dan mengangkat derajat hidup keluarganya. Ia mampu membeli sawah serta rumah yang terbilang mewah di desanya.
Nasib Ponari Kini
Kini, Ponari masih membuka tempat pengobatan meski pasiennya tidak sebanyak dulu. Dalam sebulan, pasien yang datang bisa dihitung jari.
Ponari masih melayani pasien tanpa mematok tarif khusus dan metode pengobatannya tetap sama, yaitu dengan menyelupkan batu petir ke air minum yang dibawa oleh pasien.
Pengunjung yang datang memiliki berbagai macam penyakit, mulai dari diabetes hingga sakit kaki.
Ponari yang kini berusia 24 tahun, pada tahun 2019 lalu mempersunting kekasihnya, Aminatuz Zuroh, dan mereka sudah memiliki dua anak.
BACA JUGA:Viral Pria Tunarungu Diduga Jadi Korban Tabrak Lari Bus Kemhan, Begini Kronologi Sebenarnya!
Ponari yang dulu fenomenal sebagai dukun cilik kini tak lagi didatangi pasien sebanyak dulu. Untuk menyambung hidup, Ponari sempat mencoba peruntungan sebagai sales dan juga berjualan online bersama istrinya. Ia juga dikabarkan bekerja di sebuah gudang ayam di Jombang.
Misteri Batu Petir yang Mulai Terungkap
Misteri di balik batu petir yang ditemukan oleh Ponari mulai terungkap. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dalam penelitiannya di laboratorium molekuler dan mikroskopik di Surabaya, ditemukan bahwa struktur air rendaman batu petir milik Ponari berbeda dengan air yang tidak direndam oleh batu petir.
Penelitian ini membandingkan air rendaman batu petir dengan air biasa, serta air sebelum dan sesudah direndam batu petir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: