Cuaca El Nino Berakhir Diganti La Nina Awal Agustus, Ini Dampak Terburuk Bagi Indonesia
Cuaca El Nino Berakhir Diganti La Nina Awal Agustus, Ini Dampak Terburuk Bagi Indonesia--Foto: ist
Dwikorita pun mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. Meskipun, pada sebagian wilayah Indonesia lainnya masih mengalami kekeringan.
BACA JUGA:Peringatan BMKG 31 Juli 2024, Ini Wilayah Perairan yang Waspada Gelombang Tinggi Capai 4 Meter
“Jadi perlu waspada adanya potensi bencana meteorologi basah meskipun di sebagian wilayah lainnya di Indonesia justru mengalami kekeringan. Jadi di musim kemarau kali ini ada sebagian yang masih mengalami kekeringan namun sebagian wilayah lain justru dikhawatirkan akan mengalami banjir, banjir bandang dan longsor dengan masuknya La Nina, meskipun levelnya lemah tergantung pada kondisi kerusakan lahannya,” katanya.
Apa Dampak Terburuk La Nina di Indonesia?
Dampak fenomena La Nina di Indonesia umumnya adalah meningkatnya curah hujan bulanan mulai 10 hingga 40 persen di atas ambang normal.
Peningkatan curah hujan saat La Nina memungkinkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, bahkan badai tropis.
Karena intesitas La Nina tergolong lemah, maka dampak yang akan dirasakan Indonesia tidak begitu signifikan.
Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk waspada menyambut datangnya fenomena La Nina.
Sebab peningkatnya curah hujan di musim kemarau dapat merugikan, khususnya bagi sektor pertanian dan perkebunan.
Selain itu, curah hujan yang tinggi bisa mengganggu tanaman perkebunan, karena mempengaruhi fase pembentukan bunga.
BACA JUGA:Peringatan Cuaca BMKG Besok 31 Juli, 16 Wilayah Ini Masuk Kategori Waspada Potensi Hujan Lebat
Demikianlah ulasan informasi cuaca El Nino berakhir diganti La Nina awal Agustus, serta dampak terburuk bagi Indonesia.
(Novan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: