Iklan dempo dalam berita

Pemerintah Larang Produsen Susu Formula Promosi Lewat Diskon, Ternyata Ini Alasannya

Pemerintah Larang Produsen Susu Formula Promosi Lewat Diskon, Ternyata Ini Alasannya

Pemerintah Larang Produsen Susu Formula Promosi Lewat Diskon--

BACA JUGA:Mulai 1 Agustus Iuran BPJS Kesehatan Berubah? Ini Daftar Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru

3. Hati-hati jika bayi memiliki risiko alergi

Beberapa bayi bisa mengalami alergi terhadap protein yang terdapat pada susu sapi. Jika Bunda memberikan susu formula kepada bayi baru lahir, mulailah pemberian sufor sedikit demi sedikit dan lihatlah reaksi Si Kecil.

Jika bayi mengalami gejala alergi susu, seperti ruam, muntah, diare, mata berair, hidung tersumbat, mengi, atau sesak napas. Sebaiknya hentikan pemberian susu formula dan diskusikan kembali perihal pemilihan susu formula dengan dokter.

Dokter bisa menyarankan penggantian susu formula biasa menjadi susu terhidrolisa atau susu dengan formula asam amino. Ini adalah jenis susu formula yang kandungan proteinnya sudah dipecah menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna dan risiko alerginya lebih rendah.

BACA JUGA:Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Harga Terbaru BBM Pertamina dan Non Pertamina, Cek Mana yang Lebih Murah

4. Perhatikan takaran dan frekuensi pemberian susu formula

Bukan hanya memperhatikan kandungan pada susunya saja, perhatikan juga takaran dan frekuensi menyusunya ya, Bun. Bayi baru lahir umumnya perlu diberi susu formula setiap 2–3 jam sekali atau 8–12 kali dalam sehari, dengan jumlah yang kecil atau sekitar 30–60 ml dalam sekali menyusu.

Pada bulan pertama, bayi secara bertahap mengonsumsi susu sekitar 90–120 ml dalam sekali menyusu per harinya. Jumlah ini akan meningkat seiring pertambahan usianya.

5. Perhatikan botol susu yang digunakan

Saat memberikan susu formula, Bunda juga harus bijak dalam memilih botol susu yang akan digunakan oleh bayi. Pastikan untuk memilih botol susu bebas BPA. Selain itu, pilih ukuran dot yang sesuai dengan usia bayi.

Supaya susu yang keluar lebih lambat dan tidak membuat Si Kecil tersedak saat menyusu, Bunda disarankan untuk memilih dot yang berukuran kecil. Jangan lupa juga untuk segera mencuci botol dan dot dengan benar setelah Si Kecil selesai menyusu agar sisa susu tidak mengering dan menempel di permukaan botol dan dot.

Bersihkan secara menyeluruh dengan sabun khusus mencuci botol bayi. Kemudian, keringkan dan sterilkan menggunakan air panas untuk membunuh kuman yang mungkin menempel.

BACA JUGA:Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Punya 4 Pintu Masuk, Berikut Lokasinya

6. Perhatikan cara pembuatan dan penyajian susu formula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: