Sejarah dan Waktu Pertama kali Lagu Indonesia Raya Diperdengarkan, Ternyata Ini Maknanya!

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sejarah dan waktu pertama kali lagu Indonesia Raya diperdengarkan, ternyata ini maknanya!

Seluruh lapisan masyarakat di Indonesia tentu tahu dengan lagu kebangsaan negara yaitu lagu Indonesia Raya.

Hampir setiap momen sacral dan penting wajib untuk menyanyikan lagu ini dalam sesi pembukaan acara.

Untuk diketahui, lagu Indonesia Raya diciptakan oleh W. R. Supratman, yang mana lagu Indonesia Raya untuk pertama kali dinyanyikan di depan umum pada waktu peristiwa Kongres Pemuda II. 

BACA JUGA:Heboh, 2 Kelompok Pelajar Lakukan Aksi Tawuran, Ditindak Polisi

Sebenarnya, lagu ini berawal dari W. R. Supratman yang bekerja sebagai wartawan Bandung dan menyumbangkan artikel-artikelnya ke beberapa surat kabar. 

Dari sinilah W. R. Supratman tertarik dengan suasana pergerakan dan berkonstribusi menciptakan lagu-lagu perjuangan, yang mana salah satunya adalah lagu Indonesia Raya ini.

Dikutip dari buku Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Supratman karya Anthony C. Hutabarat, berikut penjelasan lengkap tentang lagu Indonesia Raya saat pertama kali dinyanyikan. 

BACA JUGA:Kisah Fatmawati Meneteskan Air Mata saat Menjahit Bendera Merah Putih

Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan di depan umum pada waktu peristiwa Kongres Pemuda II yang dilaksanakan selama dua hari. Tepatnya pada tanggal 27 hingga 28 Desember 1928. 

Sejak pertama kali dikumandangkan, lagu Indonesia Raya ciptaan W. R. Supratman ini digunakan sebagai lagu kebangsaan untuk Indonesia. Lagu ini diketahui oleh banyak orang saat Supratman menjadi wartawan koran Sin Po. 

Pada waktu itu, Supratman meliput Kongres Pemuda I dan diundang kembali di Kongres Pemuda II untuk kembali meliput. Dalam acara tersebut Ia bertemu Soegondo Djojopoespito, kemudian diminta membawakan lagu Indonesia Raya. 

Jadi, lagu Indonesia Raya ini dibawakan oleh W. R. Soepratman dalam gedung Indonesische Clubgebouw, tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda II.

Namun lagu ini dibawakan dalam gesekan biola tanpa syair untuk menghindari represi agen-agen kolonial yang terus memantau. 

Sumber: