Namanya Trending di X, Ini Sosok Dokter Diduga Pelaku Bullying Mahasiswi Undip yang Tewas Bunuh Diri
Sosok Dokter Diduga Pelaku Bullying Mahasiswi Undip yang Tewas Bunuh Diri --
Pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah benar perundungan yang dilakukan oleh seniornya menjadi penyebab kematian Aulia.
“Terkait dengan informasi mengenai perundungan, masih kita cek. Informasi awal menyebutkan bahwa yang bersangkutan memang mengalami tekanan dan sakit, namun kita akan terus selidiki kebenarannya,” ujar Kompol Andika.
BACA JUGA:5 HP TECNO Model Terbaru Bulan Agustus 2024, Intip Jeroan dan Fitur Canggihnya
Universitas Diponegoro sendiri telah merilis pernyataan resmi yang membantah adanya kasus perundungan di institusinya.
Dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Rektor Undip, Prof. Suharnomo, pada 15 Agustus 2024, hasil investigasi internal menyatakan bahwa tidak ada perundungan yang terjadi.
“Dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” tegasnya.
Namun, pernyataan ini tidak cukup untuk meredam kemarahan publik yang telah terlanjur yakin bahwa perundunganlah yang menjadi penyebab utama kematian Aulia.
Beberapa hari setelah kejadian tragis ini, nama Prathita Amanda Aryani mulai terseret ke dalam pusaran kontroversi.
Hal ini dipicu oleh komentarnya di media sosial yang dianggap tidak sensitif terhadap situasi yang sedang berkembang. Dalam sebuah unggahan di Instagramnya, @thitaamnd, Prathita menyatakan rasa geramnya terhadap warganet yang terus memperkeruh suasana dengan opini-opini mereka.
“Please nggak usah ikut berpendapat orang-orang yang tidak langsung terlibat. Wong aku aja yang udah lama ya masih semangat menjalani hari-hari kok. Kalau memang nggak tahu isinya seperti apa ya nggak usah koar-koar di IG Story, kan bukan elu yang jalanin,” tulisnya.
BACA JUGA:5 HP TECNO Model Terbaru Bulan Agustus 2024, Intip Jeroan dan Fitur Canggihnya
Unggahan tersebut justru menambah bahan bakar pada api kontroversi. Banyak warganet yang menganggap Prathita tidak menunjukkan empati terhadap Aulia dan situasi yang sedang berlangsung.
Tidak berhenti di situ, beredar pula sejumlah bukti berupa tangkapan layar percakapan di Whatsapp yang menunjukkan dugaan tindakan perundungan yang dilakukan oleh Prathita terhadap dokter-dokter muda lainnya.
Salah satu percakapan yang viral di media sosial, terutama di Twitter, menunjukkan bahwa Prathita memerintahkan para dokter muda untuk memakan sejumlah besar makanan sebagai bentuk hukuman.
“Nasi padang 1 utuh, lauk sayur nangka, telur bulat, ayam pop. Jumlah 5 bungkus per orang. Share video kalian lagi makan itu 5 bungkus per orang di sini jam 14.00. Mengerti?” demikian perintah Prathita dalam salah satu pesan Whatsapp yang diunggah oleh akun @yangtautauasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: