Hilang 8 Hari, Camat Ini Ditemukan Meninggal Dunia, Jenazah Sudah Membusuk
Camat Camat Pulau Banyak Ditemukan Meninggal Dunia--
BACA JUGA:Namanya Trending di X, Ini Sosok Dokter Diduga Pelaku Bullying Mahasiswi Undip yang Tewas Bunuh Diri
Hingga akhirnya, pada hari Jumat, pencarian kembali dilakukan usai salat Jumat dengan lebih intensif, kali ini menerobos semak belukar yang rapat. Betapa terkejutnya tim pencari ketika akhirnya menemukan Mukhlis tergantung di pohon, dengan kondisi tubuh yang sebagian telah membusuk.
Jenazah Mukhlis langsung dibawa ke rumah duka untuk proses pemulasaraan, sebelum akhirnya dikebumikan.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Kecamatan Pulau Banyak yang kehilangan sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan warganya.
Sebelum dinyatakan hilang, Mukhlis terakhir kali terlihat oleh istrinya, Tutik, sekitar pukul 02.00 WIB pada 9 Agustus 2024.
BACA JUGA:Tecno Pova 6 Pro Gebrak Pasar Ponsel Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya
Saat itu, ia masih duduk di ruang tamu pendopo camat sambil bermain handphone. Namun, keesokan paginya, Tutik terkejut mendapati Mukhlis sudah tidak berada di rumah.
Pencarian segera dilakukan, melibatkan berbagai pihak, namun keberadaan Mukhlis tetap misterius hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa delapan hari kemudian.
Kondisi jasad Mukhlis yang sudah mulai membusuk ketika ditemukan, menunjukkan bahwa ia kemungkinan telah mengakhiri hidupnya sejak awal dinyatakan hilang.
Lokasi penemuan yang dipenuhi semak belukar tinggi menjadi alasan utama mengapa jenazahnya tidak segera ditemukan meskipun telah dilakukan pencarian intensif.
BACA JUGA:Namanya Trending di X, Ini Sosok Dokter Diduga Pelaku Bullying Mahasiswi Undip yang Tewas Bunuh Diri
Tragedi ini mengundang berbagai spekulasi di kalangan masyarakat, namun hingga kini, penyebab pasti tindakan nekat Mukhlis masih menjadi misteri.
Meskipun pencarian telah dilakukan, kondisi medan yang penuh dengan semak belukar mungkin menjadi salah satu faktor utama yang menghalangi upaya pencarian.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bagi istri dan anak-anak Mukhlis, kehilangan ini tentu menjadi beban berat yang harus mereka tanggung seumur hidup.
Dukungan dari masyarakat dan kerabat dekat sangat dibutuhkan untuk membantu mereka melalui masa-masa sulit ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: